55. give up?

1.2K 150 27
                                    

"Doakan Appa yah, mudah-mudahan kali ini Eomma mau menemui Appa."
Jungkook merapatkan selimut kecil yang kini melekat di tubuh mungil sang putra. nampaknya bayi tampan itu tertidur pulas, mungkin Jungmin kelelahan, hari ini Jungkook baru di perbolehkan untuk membawa Jungmin pulang dari rumah sakit, Dokter hanya mengingatkan agar Jungkook  lebih mmperhatikan setiap nutrisi yang masuk ke dalam tubuh sang bayi agar bayinya tidak mudah sakit seperti saat ini.

Setelah sebelumnya memastikan Jungmin telah tertidur, Jungkook pun meminta sang ibu untuk tidur di kamarnya, hanya sementara karena Jungkook hanya keluar rumah sebentar saja.

"Ibu, aku pergi dulu, yah?"
Sang ibu mendekat, lalu memeluk tubuh sang putra dengan erat.

"ingat, jangan terlalu memaksakan dirimu, Jungkook-ah." Jungkook menganggukkan kepalanya sebagai balasan. "tentu saja Bu, doakan saja semoga kali ini aku berhasil menemuinya, aku benar-benar merindukannya, Bu"

Seokjin beralih mengenggam tangan Jungkook, mengelusnya. "Ibu mengerti, tidak perlu khawatir ,apapun yang kau lakukan kedepannya Ibu pasti akan selalu mendukungmu." Jungkook menatap wajah ibunya dengan mata yang berkaca-kaca, selama ini hanya ibunyalah satu-satunya yang selalu ada untuknya, bahkan saat ia dalam keadaan terpuruk sedikitpun hanya ibunyalah yang akan menghiburnya, tidak ada yang lain.

"Terima kasih banyak karena Ibu selalu mendukungku, aku menyayangimu, Bu" Jungkook kembali memeluk tubuh sang ibu, hampir saja air matanya jatuh namun dengan sekuat tenaga ia tahan, Jungkook hanya tidak ingin ibunya tahu kalau selama ini ia sering menghabiskan waktunya untuk menangisi Jimin, tidak ada yang boleh mengetahuinya. Biarlah hanya ia dan Jungmin saja yang tahu tentang hal ini.

"tentu saja, apa kau lupa kalau aku ini Ibumu, hah?! sekarang pergilah, sebelum Jimin benar-benar tidak ingin menemuimu lagi."

Seokjin  melepaskan pelukan Jungkook, membiarkan putranya itu berlalu dari hadapannya. Setelah Jungkook pergi, Seokjin  kemudian mendudukkan dirinya di pinggiran ranjang, melihat sosok mungil yang kini telah berbaring  di dalam ranjangnya. "anak yang tampan, bersabarlah sebentar lagi kau pasti akan bertemu dengan ibumu."

                                         🍀🍀

Jungkook telah sampai di depan gedung perusahaan milik keluarga Jimin, Jungkook menengadahkan kepalanya ke atas lalu tersenyum, benar-benar berharap jika malam ini Jimin akan sudi untuk menemuinya. Tidak apa-apa walaupun itu hanya sebentar saja, asalkan ia bisa melihat Jiminnya lagi.

Tanpa basa-basi Jungkook pun melangkahkan kakinya menuju ke bagian resepsionis. Di hadapan Jungkook telah berdiri dua orang wanita cantik, yang satu berambut panjang sementara yang satunya lagi berambut pendek, penampilan mereka benar-benar menawan dengan balutan kemeja berwarna putih cerah dengan rok pendek hitam sebagai pelengkapnya. Benar-benar anggun, namun tetap saja bagi Jungkook hanya Jiminnyalah yang paling sempurna, yang lain?  lewat.

"Selamat malam Tuan, ada yang bisa kami bantu?" sang wanita berambut panjang pun menyahut, sementara wanita yang berambut pendek malah sibuk memperbaiki tatanan rambutnya, memberi kode kepada si wanita yang satunya untuk melakukan hal yang sama.

"cepat perbaiki penampilanmu, apa kau tidak lihat di depan sana sudah ada, Tuan cha Eun woo!" yang berambut panjang langsung salah tingkah, mereka berdua yang awalnya ingin melayani Jungkook malah berakhir mengabaikan kehadiran pria tampan bertubuh kekar itu.

"Cha Eunwoo?" ucap Jungkook lirih namun masih bisa di dengar oleh kedua resepsionis itu. "iya, Tuan Cha Eunwoo, pengusaha muda yang sangat sukses, bahkan kudengar-dengar perusahaannya adalah yang nomor dua setelah perusahaan Tuan Park. Apa anda sungguh-sungguh tidak mengenal siapa dia?"

Jungkook menggelengkan kepalanya, wajar saja jika ia tidak banyak mengenal public figure dan orang-orang terkenal lainnya mengingat Jungkook jarang sekali menggunakan ponsel pintarnya, selama ini ia lebih memilih untuk fokus bekerja dari pada berselancar di dunia maya, baginya uang tidak akan datang begitu saja jika ia terus terpaku pada layar ponselnya seperti yang di lakukan oleh kebanyakan orang di luar sana.

Jungkook  membalikkan badannya begitu melihat kedua wanita yang ada di hadapannya berteriak histeris , bisa Jungkook  lihat jika saat ini pria bertubuh jangkung itu sedang berjalan ke arah mereka. "Lihat, dia datang kemari, oh astaga bukankah dia  terlihat jauh  lebih tampan bila dilihat secara langsung seperti ini, eh ngomong-ngomong apakah kau sudah mendengar kabar terbaru?"
Wanita berambut panjang sedikit merapatkan tubuhnya ke arah wanita yang berambut pendek lalu membisikkan sesuatu yang untungnya masih bisa di dengar oleh Jungkook.

"Aku dengar Tuan Park Jimin akan di jodohkan dengannya, bukankah dia sangat beruntung?"

"Benarkah? ah, aku benar-benar iri padanya!" kedua wanita itu seketika mematung di tempatnya saat melihat Eunwoo telah berdiri di depan meja resepsionis  mereka, sementara itu Jungkook langsung  menoleh ke arah Eunwoo saat mendengar pria itu menyebutkan nama " Park Jimin."

"Permisi nona-nona, apakah aku bisa bertemu dengan Tuan Park Jimin? tidak perlu khawatir karena aku telah membuat janji  dengannya sebelumnya, jika kalian berdua tidak percaya, kalian boleh mengonfirmasinya." Eunwoo bersuara dengan lantangnya hingga membuat Jungkook yang berada di sampingnya seketika mematung, Jungkook benar-benar tidak menyangka jika Jimin akan di jodohkan dengan pria ini, Jungkook malah berharap jika selama ini Jimin menunggunya. Tapi apa yang terjadi sekarang? hatinya hancur, berubah menjadi kepingan hanya dalam hitungan beberapa sekon saja, ternyata Jimin benar-benar telah melupakannya dan fakta itu membuat hati Jungkook perlahan jadi rapuh. Jungkook lemah dan itu karena Jimin.

"ah, tidak Tuan, tentu saja kami mempercayai anda karena sebelum anda datang kemari, Tuan Park telah memberitahukannya pada kami."

"ah.. baiklah kalau begitu terima kasih, aku pergi dulu." kedua wanita itu membungkuk, setelahnya Eunwoo pun berlalu dari hadapan  mereka.

Jungkook kembali pada posisinya, namun ia masih saja melamun, memikirkan hal yang baru saja ia dengar tadi.

"Maaf Tuan, anda ingin bertemu dengan siapa?"

Mata Jungkook berkedip cepat, suara sang resepsionis membuatnya tersadar dari lamunannya itu.

"Ah, tidak. Aku membatalkannya."
setelah mengatakan hal itu Jungkook pun berlalu dengan kepala yang menunduk dalam, sekali lagi harapannya kembali di patahkan.

Dalam hati ia bertanya-tanya, apakah benar Jimin telah melupakannya?
Atau justru Jimin sengaja melupakan dirinya?



tbc.





 trouble couple's (kookmin/jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang