Kalau ada orang yang selalu bikin orang kesel, yang selalu ngomong kayak ibu-ibu komplek berarti namanya Rehan Triansyah. Kalau ada cowok yang jalannya kek itik padahal pantatnya kecil lo harus hati-hati, karena dia adalah Sinungging.
Lawan gue saat diskusi, sering bercanda bahkan disituasi genting seperti apapun. Gue juga paling malas ngelihat dia jalan. Apalagi ngelihat pantatnya yang kalau jalan itu, seakan menertawakan gue.
Tapi entah kenapa seperti apapun Rehan gue nggak bisa benci sama dia.
Senungging apapun pantat nya dan senyebelin apapun dia gue tetap nggak pernah ngerasa benci sama dia. Bukan, bukan karena gue suka atau gimana ke dia.Tapi karena Rehan satu-satunya orang yang pernah jadi teman solid bagi gue, satu-satunya orang yang berteman sama gue saat dulu gue dikucilin.
Dulu ada kejadian gue sama Rehan adalah teman satu organisasi. Saat itu gue selalu punya banyak cara buat bikin orang takjub. Tapi suatu ketika gue bikin semua anak di organisasi itu menjauh, gue dikucilin cuman karena hal yang sepele.
Tapi, Rehan satu-satunya orang yang paham gue. Dia berhasil bikin gue ingat jasa-jasa dia buat jadi temen bagi gue.
Kelas Albert Einstein tetap kelas biasa. Banyak masalah terjadi disana. Banyak pertengkaran dingin. Salah satunya juga digeng Rehan.
Cowok satu ini bikin gue takjub, setiap apapun masalah digengnya dengan anak kelas, Rehan tetap diam. Dia kelihatan Its Ok dengan apapun yang terjadi. Dia tetap mikirin bahwa kedua belah pihak adalah temannya.
Bukan itu aja.
Dulu gue juga calon ketua Osis. Saat itu gue lagi cari tim sukses. Dan gue minta Rehan menjadi salah satu tim gue. Awalnya dia bilang iya. Tapi setelah pergantian pelajaran dia ngomong lagi kegue."Maaf Sri, gue nggak bisa jadi tim lo, karena kalian bertiga adalah teman gue, gue golput."
Saat itu gue sadar. Rehan memang teman yang baik. Dia bahkan nanya gue marah atau nggak, padahal gue sama sekali nggak marah, bahkan gue kagum sama dia, masih mikirin pertemanan dipersaingan ini.
Memang sikap Rehan yang Golput bukan lah sikap yang baik dalam demokrasi.
Tapi bagi gue, Rehan adalah orang yang memberi arti bahwa hubungan pertemanan masih memimpin didunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
dead brain
Teen FictionSemua beranggapan kelas gue adalah perwujudan Albert Einstein. Pintar, berpendidikan, teladan, dan berbahagia. Tapi sayangnya anggapan mereka nggak benar walau satu pun. Menurut gue dengan ciri-ciri IQ jongkok, bar-bar dan bermasalah, sebenarnya kel...