Kalau Haris adalah orang yang langkahnya nggak pernah terhalang dengan cinta, maka pemilik nama Nabila Inestia ini sebaliknya. Kuadrat dia sebagai Ratu bucin dikelas akan menjadi hal yang lumrah kalau air matanya berceceran dengan alasan percintaan.
Berhubung ada dua orang yang punya nama Nabila dikelas, supaya nggak bikin ribet orang-orang pada manggil dia Ines.
Orang bilang Ines ini punya perasaan kaca, sekali disenggol, jatuh, pecah. Tapi kalau bahasa gue Ines ini nggak punya otak buat mikir. Karena dia kelihatan tolol banget kalau kedatangan masalah. Bukannya menyelesaikan dengan pikiran jernih, Ines lebih milih air mata yang turun tangan.
Tapi walau begitu pun gue tetap ngerasa luar biasa bersalah ke Ines, karena pernah berperan bikin dia nangisin cowok.
Tahun lalu, ketika gue pertama kali kenal Ines. Disaat kelas 8 gue awalnya duduk sama Ines. Dikarenakan nggak ada bangku kosong lagi selain bangku di samping gue. Jadi alhasil kami duduk berdua, ketika tempat duduk diacak sama walas-Wali Kelas-karena kelas kami sering ribut, gue dan Ines yang awalnya duduk dibelakang di pindahin kedepan, maksudnya didepan bangku kami sebelumnya.
Dan saat itu ada satu orang teman cowok gue, awalnya sih karena gue iseng gue jodohin Ines dengan teman gue ini. Nggak jodohin sih, cuman sering iseng kasih momen berdua ke mereka, biasa aja sih sebenarnya, tapi karena gue punya tujuan bikin mereka baper berdua, dan ternyata baper beneran. Apalagi saat itu lagi maraknya film Dilan 1990 yang bikin cowok ini jadi sering gombalin Ines. Dan berakhir dijuluki Dilan dan Milea 2018.
Kirain sih mereka bakal pacaran, eh taunya PDKT doang. Sampai akhirnya jadi canggung dan mereka jadi ngehindar satu sama lain.
Ketika 2019 diawal kelas Einstein ini, ternyata ada berita yang bikin Ines kaget. Bahwa cowok itu jadian sama temennya. Parahnya lagi, temennya itu selalu jadi tempat curhat Ines tentang cowok itu. Tentunya Ines langsung hujan air mata.
Gue ngerasa bersalah aja saat itu. Tapi sebenarnya pengen ngakak dan ketawain Ines sambil bilang.
Lo yang PDKT-an dia yang jadian! Hahahahaha!
Tapi karena nggak memungkinkan dengan terpaksa gue nunjukin wajah berduka cita karena meninggalnya kisah entah berantah Ines.
Walau begitu gue selalu ingatin Ines kalau dia lagi nangisin cowok. Kalau bisa ke semua cewek yang selalu lemah hatinya kalau di kedipin sekali aja.
Cinta sih boleh, goblok jangan.
Dan semoga aja gue yang awalnya ngingetin kalian ini nggak berakhir sama seperti Ines. Karena cewek tetap aja cewek. Yang awalnya cinta eh nantinya terjerumus dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
dead brain
Teen FictionSemua beranggapan kelas gue adalah perwujudan Albert Einstein. Pintar, berpendidikan, teladan, dan berbahagia. Tapi sayangnya anggapan mereka nggak benar walau satu pun. Menurut gue dengan ciri-ciri IQ jongkok, bar-bar dan bermasalah, sebenarnya kel...