Sembilan satu itu butuh pelindung. Butuh ibu agar anak-anaknya bisa terjaga dan jalan lurus tanpa tersandung karena batu. Einstein butuh Ibu yang menjamin mereka. Dan seperti bumi yang memiliki Dewi Gaea seperti itu pula Einstein punya Yuli.
Simantan ketua osis ini bener-bener ibu bagi Einstein dalam kegiatan yang tidak berfaedah. Dia ketua para alay, kanseupay dan jablay. Pemandu goyangan sapu dan pelawak garing dijamkos.
Walaupun gue dan Yuli adalah saingan pada masa pemilihan ketua osis dahulu, sekarang kami tetaplah keluarga didalam Einstein. Dan sekelas bersama Yuli adalah suatu keuntungan besar bagi gue.
Karena Yuli kami jadi tahu info yang belum diketahui kelas lain. Dan karena Yuli juga kami jadi tahu langkah kami bener atau nggak.
Dewi Gaea mungkin dikenal tak memiliki sifat keibuan karena sifatnya yang kejam.
Dan mungkin juga banyak anak Einstein yang nggak setuju kalau gue bilang Yuli ini Ibu Einstein, apalagi karena sikapnya yang begitu Egois dan nggak bisa nerima pendapat orang.Jujur aja gue sering banget ngomongin Yuli ini sama anak cewek karena bikin kami semua kesel.
Tapi ketika lomba 17 agustusan gue ngelihat Yuli lari sana sini. Sambil bawa barang-barang yang banyak banget.
Gue ingat banget hari itu adalah hari senin, dan awalnya kami semua upacara. Dan sebelum upacara itulah Salma teriak ke Yuli untuk nyuruh istirahat bentar. Dan Yuli cuman senyum doang dan ngerjain tugasnya lagi.
Dan dalam hati gue cuman bisa bilang...
Anak smp ini nggak salah pilih, dia ketua osis yang pantas untuk jadi pimpinan.
Walau ibu Gaea sangat jahat, tapi pasti ada penyebab dia diakui sebagai Ibu bumi. Ada kejadian baik mungkin. Dan seperti Yuli, walau dia sangat alay dan jablay, tapi Yuli juga udah berjasa banget. Jasa yang nggak bisa dicari dimana pun. Yang hanya ada dikelas Einstein. Yang hanya ada pada diri Yuli.
Mungkin Dewi Gaea kalah pengorbanan dari Yuli. Dia bener Ibu Einstein. Walau tanpa ayah, Einstein nggak lahir dari rahim Yuli. Dia lahir dari pemikiran Yuli. Saat itulah jiwa mereka ngumpul, pikiran mereka satu, dan itu semua berkat arahan Yuli. Si Ibu Einstein.
KAMU SEDANG MEMBACA
dead brain
Teen FictionSemua beranggapan kelas gue adalah perwujudan Albert Einstein. Pintar, berpendidikan, teladan, dan berbahagia. Tapi sayangnya anggapan mereka nggak benar walau satu pun. Menurut gue dengan ciri-ciri IQ jongkok, bar-bar dan bermasalah, sebenarnya kel...