Ferzi Febriano
Panggilannya Peji, tapi entah kenapa gue lebih seneng manggil dia anjing...didalam hati maksudnya.
Gue nggak pernah tahu bagaimana cara pola pikir seorang pria remaja ini. Yang gue tahu dia cuman bullshit.
Ferzi ini suka bahagia diatas penderitaan orang lain.
Ferzi orang yang selalu posting sw tentang pertemanan. Entah itu sumpah serapah atau pun pujian untuk sahabatnya.Kata orang cowok yang satu ini paling ganteng dikelas, diidam-idamkan sebagai pangeran sekolah, tapi kalau kata gue nggak.
Kulitnya emang putih mulus, tapi wajahnya keliatan tua. Ada kumis tipis dibibirnya.
Ferzi ini tipe cowok yang selalu diperebutkan, bikin semua anak cewek rela menikung temannya sendiri demi dapetin Ferzi. Ibaratnya dia adalah Manager Valentino Rossi. Karena dia mendorong semua anak cewek untuk jadi Valentino Rossi agar ahli menikung.
Gue gatau entah susuk dari gunung apa yang Ferzi pakai. Sehingga anak-anak cewek bisa pada naksir, istilahnya mereka bertekuk lutut hanya dengan sekali kedipan mata Ferzi.
Hari ini kalau soal tikung menikung yang salah itu akan selalu cewek, tapi kalau menurut gue cewek akan salah kalau segi masalahnya seperti masalah Ferzi. O-ooo ini terlalu berbelit-belit. Singkatnya kalau cewek tikung menikung cowok yang diperebutkan nggak bakal salah.
Karena menurut gue Ferzi ini cuman memilih pilihan hatinya. Dia cuman berusaha berjuang untuk sesuatu yang pantas jadi miliknya.
Ferzi ini ngajarin kita bahwa sesuatu itu butuh perjuangan. Kalau soal masalah tikung menikung itu hanya hal yang menghadang, bukan hal yang menghentikan.
Memang 'perjuangan' adalah suatu hal yang menakjubkan. Tapi kalau dilihat Ferzi ini terkadang suka 'buang lalu daur ulang yang lain'.
Nggak papa sih kalau udah putus cari yang lain. Tapi ini siFerzi suka cari yang baru sebelum putus. Seperti...nambah stok sebelum habis.
Jadi gue bingung untuk menceritakan Ferzi ini, walau dia putih tetap aja dunia ini kelihatan hitam kalau gue liat sisi baiknya. Karena kebaikan Ferzi nggak terlihat murni, berbeda dari teman yang udah gue ceritain.
Tapi yaudahlah, mungkin saat ini Ferzi belum saatnya terlihat baik dimata dunia. Karena, gue sipendongeng ini masih melihat benang kusut diFerzi bukan benang lurus.
KAMU SEDANG MEMBACA
dead brain
Teen FictionSemua beranggapan kelas gue adalah perwujudan Albert Einstein. Pintar, berpendidikan, teladan, dan berbahagia. Tapi sayangnya anggapan mereka nggak benar walau satu pun. Menurut gue dengan ciri-ciri IQ jongkok, bar-bar dan bermasalah, sebenarnya kel...