DiEinstein ada yang paling dewasa. Tapi nggak punya peran penting dalam struktur keluarga, dia nggak jadi Ibu kek Yuli atau bapak kek Rafly.
Dia cuman anak Einstein, yang jadi seseorang buat hewan-hewan dikelas.Cara bicaranya yang pelan tapi terkesan tegas bikin semua orang tertegun kalau dia udah ngomong. Belum lagi kalau dia punya aura tersendiri yang buat orang makin penasaran sama visualnya.
Salma. Arti namanya berbeda dari berbagai negara. Ada kedamaian, selamat kedamaian, kritis, tenang dan sejuta makna lainnya yang mengandung arti baik.
Dulu ketika kelas 7, Salma ini jadi orang yang paling aneh karena suka nyolot. Kelas kami tetanggaan. Karena itu jadi sering sama dalam jam olahraga. Ketika lagi ngumpul untuk pulang, kebetulan didepan gue itu siSalma.
Dia noleh kebelakang sambil nanya ke gue. "Sri sekarang jam berapa?". Gue noleh ke dia, "aku nggak tahu." Setelah gue jawab gitu, dia malah makin nyolot, "sekarang jam berapa?!"
Lah nyolot si Bambang
Beberapa anak kelas gue melihat dengan pandangan bertanya.
"Ya aku nggak tahu, nggak bawa jam."
"Sekarang jam brapa?!"
Disitu gue makin kesel. Gue nggak tahu apa otaknya lagi migren atau gimana. Tapi baru aja gue mau jawab bentakan dia dengan kasar, ada Ibuk yang langsung marahin Salma.
"Heh!Kamu ngapain?"
"Sri yang salah Buk, aku nanya doang."
Gue melotot kaget.
"Kamu yang salah! Dari tadi Saya perhatiin nyolot terus, mau masuk jurnal kamu?!"
Mampus lo
Dari sana gue selalu ke ingat Salma dengan image yang buruk. Tapi nggak ada yang nyangka gue sekelas sama dia dikelas 8. Yang bikin kami kadang terlibat dalam percekcokan sepele.
Naasnya, dikelas 9 gue juga sekelas sama Salma. Ngelihat wajah dia gue jadi males, saat ke ingat semua perang mulut kami.
Tapi ketika ngelihat Salma versi baru, gue jadi nggak percaya, dia malah berubah jadi dewasa. Makin lembut. Makin tegas. Dan makin tahu kalau dia ada diposisi yang pas.
Semua image buruk Salma jadi hilang dalam sekejab. Dia bukan si Salma yang suka nyolot lagi. Tapi dia si Salma yang dewasa, dalam hitungan detik bikin orang salut gitu aja.
Dalam mitologi Romawi, memang Dewi Eirine dilambangkan sebagai perdamaian, tapi dalam mitologi Einstein, Salma adalah juara perdamaian yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
dead brain
Teen FictionSemua beranggapan kelas gue adalah perwujudan Albert Einstein. Pintar, berpendidikan, teladan, dan berbahagia. Tapi sayangnya anggapan mereka nggak benar walau satu pun. Menurut gue dengan ciri-ciri IQ jongkok, bar-bar dan bermasalah, sebenarnya kel...