Satu-satunya orang yang bisa dijadiin panutan dalam ajaran Tauhid diEinstein itu ya Sindi. Kalau diperhatiin, isi Snap Wa-nya ya Tauhid semua. Ajaran lurus untuk pengikut ajaran sesat seperti kita.
Fashion-nya yang selalu berkerudung panjang bikin aura sucinya makin menyebar dan melekat dimana pun dia berada. Bahkan Setan seperti kalian aja bisa minder kalau ngeliat dia.
Kalau zaman sekarang orang pada pengen ketemu Boyband atau Girlband Korea, maka Sindi sama sekali nggak tertarik. Dia bahkan berkeinginan untuk ketemu orang Arab, Pakistan, Palestina, dan negara islam lainnya.
Kadang gue heran sama Sindi. Emang apa sih yang mau dicari Sindi sama mereka.
Apa Sindi pengen pegang jenggot orang luar yang jauh lebih lebat dari pada pribumi?
Atau pengen ngeliat sehitam apa kulit mereka?
Atau bahkan pengen nyari kutu di rambut mereka yang panjang sana-sini?
Gue yang ngeledek kek gitu ke Sindi, tiba-tiba jadi sadar, kalau gue dulu juga kek Sindi. Yang selalu pengen ketemu mereka, selalu berjilbab panjang dan sedekat itu sama Tuhan.
Tapi sekarang, gue yang mudah tergoda dan juga mudah putus asa disetiap masalah, entah kenapa jadi jauh, dan sesat gitu aja.
Gue yang nggak bisa nerima kenyataan dalam setiap masalah, bikin gue jadi nyalahin Tuhan. Kadang gue sempat terpikir, bahwa Tuhan itu nggak ada. Tuhan itu jahat. Dan berbagai tuduhan lainnya yang bikin gue bener-bener merasa hina.
Tapi karena Sindi, gue jadi tertegun. Ceramahnya yang panjang lebar emang sangat membosankan kek Ustadz dan Ustadzah lainnya. Tapi karena perkataan membosankan itu juga gue jadi sadar.
Tuhan itu nggak salah. Dia hanya memberi takdir yang sesuai sama jalur hidup yang kita pilih.
Tuhan nggak jahat. Dia ngasih gue beribu-ribu cobaan karena dia tahu gue itu kuat. Nggak lemah kayak manusia lainnya. Punya kelebihan untuk nerima semua yang nggak gue suka.
Dan yang terpenting Sindi udah berhasil buat gue percaya, bahwa Tuhan itu bener-bener ada. Nggak usah ketemu Tuhan dulu buat percaya, cukup sadar diri aja, lo bernafas karena dikasih organ pernapasan dan udara sama Sang Pencipta. Dan lo hidup karena dikasih kesempatan buat ngerasain gimana jadi seorang Hamba.
Dia nggak kek anak Einstein lain yang bisa disamakan kek Dewa atau Dewi Yunani, karena Sindi emang udah milih jalan hidup untuk jadi seorang hamba yang taat sama Tuhan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
dead brain
Teen FictionSemua beranggapan kelas gue adalah perwujudan Albert Einstein. Pintar, berpendidikan, teladan, dan berbahagia. Tapi sayangnya anggapan mereka nggak benar walau satu pun. Menurut gue dengan ciri-ciri IQ jongkok, bar-bar dan bermasalah, sebenarnya kel...