14. Terkuak(?)

835 128 9
                                    

Di ruangan yang begitu gelap. Oksigen pun terasa makin menipis.

Disinilah Kang Taehyun, terkunci di sebuah gudang yang pengap. Hanya ada jendela sangat kecil yang bahkan hanya sejengkal saja lebarnya.

Tubuhnya terbaring lemah. Nafasnya makin lama makun tersenggal. Perasaan takut menyelimutinya diikuti kepanikan. Ia sadarnia memang sudah berusia dewasa, namun nalar nya masih seperti bocah tk, mudah ketakutan.

"aishh... Y-yeonjun-hyung...." berkali-kali ia mencoba bangkit. Namun nihil tubuhnya tidak memungkinkan. Seakan ada obat bius yang mematikan seluruh syaraf alat geraknya.

"Haha, aku lupa. Dia kan sedang ada urusan." ia menertawakan diri nya sendiri.

Beberapa menit kemudian Taehyun mendengar suara langkah kaki beberapa orang dewasa.

"Dia Kang Taehyun?"

"Benar, tuan. Ia tengah pingsan karena terkena sihir hitam pembunuh syaraf."

"Hmm... Baiklah. Ini imbalanmu."

Terdengar familiar. Namun Taehyyn sedikit lupa. Bahkan untuk mengingat pun otaknya tidak kuat. Hanya bisa terbaring lemas tak berdaya.

Pintu gudang itu dibuka dengan kasar.

"Kkk...hai,nak. Kau disini rupanya!" suara serak nan berat itu seakan menusuk indera pendengaran Taehyun. Dirinya benar-benar panik. Namun tubuhnya malah semakin melemas.

"H-hai a-appa......" tidak lama kemudian Taehyun kembali pingsan. Sakit hatinya mendengar percakapan barusan ternyata adalah antara ayahnya dan seorang pesuruh—ralat, penyihir hitam.

'Kurasa semua akan baik-baik saja setelah kejadian itu'

❄❄❄

Beomgyu terbangun di kamar apartement nya. Begitu aestetik dan artsy. Terangnya purnama berusaha menyelinap dari balik tirai-tirai yang sedikit melambai tertiup angin.

"Hhh... Dimana—"

Ah, iya. Dia baru sadar bahwa Hueningkai yang mengantarkannya kesini.

"Bagaimana bisa aku lupa kronologinya!? Aish..."

Yap, Hueningkai adalah teman yang bisa dibilang paling dekat dengan Beomgyu seumur hidup pemuda itu.

Apalagi sejak ia tinggal sendiri menjauhi orangtua workaholic nya. Hueningkai yang paling banyak membantunya selain manajernya.

Ia mengambil ponselnya yang berada di nakas dan menelpon temannya itu,

"Ningning-ah, kau sedang istirahat?—"

"Tidak sekarang. Konsernya baru saja selesai."

"Konser apa?"

"K-kon. Kau tidak tau? Ah iya aku hampir lupa kau tidak pernah nonton televisi." diikuti kekehan kecil,"Kau sudah merasa lebih baik? Tampaknya kau kelelahan sekali tadi."

"Hm, much better. Terimakasih sudah mengantarku pulang."

Selama beberapa detik Hueningkai hanya diam.

"Tak masalah. Istirahatlah."

❄❄❄

Hueningkai menutup sambungan telponnya.

"Pulanglah duluan saja, Kai. Akan kubereskan ini dibantu suamiku. Ini uangnya," sepupu nya memberikan sebuah amplop pada yang lebih muda.

"Terimakasih. Aku pulang sekarang ya. Selamat malam..." Hueningkai menenteng tas nya dan berjalan menuju halte arah rumahnya. Sambil menunggu bus, ia mengambil koran gratis yang disediakan.

Time Traveler Chaos | YeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang