24. Kabur Kesekian

607 102 13
                                    

Pagi-pagi sekali Selir Choi menghampiri paviliun anak kandung satu-satunya. Niatnya ingin memastikan anak nya tidak melakukan hal aneh-aneh karena pesta semalam, seperti mabuk atau yang paling parah bermain dengan wanita penggoda. Bisa menjadi keajaiban dunia kesekian kalau anaknya itu mempan dengan godaan people kelebihan hormon itu.

Tanpa pikir panjang langsung membuka pintu bangunan itu dan betapa terkejut nya ia saat mendapati kamar yang sedikit berbau alkohol. Lalu yang paling mengejutkannya lagi...

"YAK!! KALIAN 'BERMAIN'!!???" suara menggelegar itu langsung membangunkan Yeonjun dan Soobin.

Siapa sih yang tidak berpikiran aneh-aneh saat melihat ada dua orang laki-laki tidur bersama dengan penampilan berantakan. Ditambah lagi Soobin menjadikan Yeonjun gulingnya. Lalu baju yang sedikit terbuka sampai menampakkan perut.

Astaga, ambigu.

Yeonjun dan Soobin langsung beranjak dan merapikan penampilan mereka. "T-tidak kok! Eomma bicara apa sih?"

"Aish, kau membuat ku jantungan. Setidaknya jangan lakukan di istana. Mengerti?"

"Maaf, Yang Mulia Selir Choi." Soobin membungkuk 90 derajat dengan sopan. Perbedaan kasta masih berlaku pada jaman itu.

Walaupun Pangeran dan Selir itu tidak terlalu peduli.

Well, Soobin sedikit merasa bersalah juga karena membuat penyihir tua itu jantungan. Iya, 'sedikit' doang tapi.

"Hyung, aku ijin pulang dulu ya. Nanti siang setelah aku mengambil beberapa obat di toko, aku akan kembali."

Yeonjun mengangguk lalu Soobin langsung pergi begitu saja. Ia takut ibunya khawatir berlebihan sampai berencana menyantet seseorang untuk balas dendam.

Keknya di Joseon ga ada santet-menyantet ya? Ya, maap :v


Selir Choi duduk memandangi taman bersama Yeonjun. Sedari tadi Yeonjun melamun setelah melihat dinding paviliun utama yang di masa depan terdapat luka sayatan dari roh jahat. Sedikit membuka laranya.

Duh flashback.

"Masih tidak rela?"

Yeonjun hanya diam.

"Jadi ini ya kebaikan yang dimaksud ramalan itu. Tampaknya bukan kebaikan bagimu."

Masih hanya diam.

"Kalau kau mau eomma bisa membukakan lagi. Namun dengan syarat, alasan mu harus mutlak dan bisa dipertanggungjawabkan."

"Itu masalahnya! Alam pasti menertawakanku kalau aku ingin membuka portal tapi tidak punya alasan kuat." Yeonjun menendang kerikil di depannya sampai terpental  masuk ke kolam. Ikan-ikan yang berenang disana langsung bubar karena terkejut. Tidak beda jauh dengan kondisi hati Yeonjun saat ini—masih buyar berkeping-keping.

"Kalau begitu cari secepatnya."

"BAGAIMANA BISA!!???" saking frustasi tanpa sadar pangeran bersurai biru itu meninggikan nada bicaranya.

Sang ibu terkejut. Baru kali ini mendapati anak nya begitu emosional padanya.

"Siapa? Choi Beomgyu?"

"Siapa lagi!?"

"Hhh... Masa lalu dan masa sekarang berbeda. Kehidupan masa depan tidak bisa merubah masa lalu, sedangkan masa lalu bisa merubah masa depan. Apa yang kau harapkan?"

"Bagaimana cara menceraikan mereka?—"

Ctak!

Sebuah kipas melayang mengenai dahi Yeonjun. Saking sakit nya sampai dahinya tampak sangat merah.

Time Traveler Chaos | YeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang