Bonus Chapter #3

626 100 8
                                    

Chapter ini kelak akan membawa kalian pada sebuah pencahayaan pada tokoh paling mengenaskan di story ini



Choi Soobin diutus istana untuk membagikan obat-obatan pada para warga Joseon yang membutuhkan. Bersama Yeonjun tentu saja.

Dirinya tidak mau repot sendirian.

"Nah... Tinggal satu lagi!"

"Siapa?"

Laki-laki jangkung itu membaca catatannya. Lalu menatap Yeonjun horor. "Han Sumi. Rumahnya di daerah gerbang utara."

Kalau sekarang, itu seperti dari Seoul menuju Pyeongyang di Korut.

"G-gerbang utara?!"

"I-iya."

"HHHH.... JAUH SEKALI!!!" keluh mereka bersamaan. Yeonjun merebut botol minum Soobin dan menghabiskannya karena sahabatnya itu sudah terlalu banyak minum dan melupakan dirinya.

Sebagai penyihir, bukan berarti ia bisa menahan hasrat haus dan lapar nya terlalu lama. Itu malah membuat kekuatannya pulih lebih lama.

"Mari berteleportasi saja!" usul Soobin.

Tapi dibalas gelengan dari Yeonjun. "Hhhh... Tidak bisa. Aku sudah terlalu lelah."

Mengecewakan.

"Tapi kau tahu, kita bisa naik kuda!!"

Yeonjun dengan tampang pucat yang lebih pucat menatap Soobin dalam. "Apa kudamu kuat untuk dua orang?"

"Y-ya?"

"Kudaku disita ayahku." Yeonjun menghela nafas berat.

"Ouh, baiklah. Mari kita pakai kuda ayahku yang ada di rumah saja. Lebih kuat."

"Memangnya kudamu tidak?"

"Kuda ku memang lincah, tapi kekuatannya seperti kuda poni. Dahlah, ayo cepat!"

Tapi Yeonjun masih setia ditempatnya. Menatap Soobin 'memangnya-semudah-itu?'

Mengerti maksud kode tersebut, Soobin menghela nafas dalam pasrah."Baiklah, akan kumasakkan telur dadar. Tapi setelahnya, kau yang mengambil alih."

"Siap laksanakan, Tuan Puteri~"

"Tuan Puteri matamu!"

❄❄❄

Walaupun memakai kuda ayahnya, tetap saja Soobin terlalu malas menyetir. Biarkan Yeonjun saja, toh sebenarnya sahabatnya itu masih lebih jago.

Soobin benar-benar menikmati suasana sejuk yang dihasilkan hutan. Andai bisa begini setiap hari, mungkin saja ia tidak akan cepat mati.

Namun sesuatu yang mencurigakan menarik perhatiannya. Beberapa orang menggunakan pakaian serba hitam, dengan pedang terselip di baju mereka. Tapi yang lebih mencurigakan adalah apa yang salah satu dari mereka bawa. Sebuah benda berwarna merah.

"Hyung, kau yakin sudah membawa Jimat Eunbin kembali dari masa depan?"

Mengingat kronologi nya, mood Yeonjun jadi sedikit turun. "Iya, sangat yakin. Karena kalau aku tidak membawa jinat itu, portal tidak akan terbuka dan aku tidak bisa kembali. Kau tau kan aku belum bisa menguasai teknik membuka portal."

"Oh begitu rupanya."

Tapi dalam hati, Soobin sangat yakin bahwa yang dipegang segerombolan orang itu adalah pusaka sakral itu.

Time Traveler Chaos | YeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang