Pada suatu malam bulan purnama, semua orang keluar dari rumah untuk sebuah festival yang diperingati kerajaan Joseon selama beberapa hari.
Semuanya menyambut hari itu dengan suka cita karena festival ini memperingati ulang tahun Raja.
Seorang pemuda tampan dengan hanbok biru laut dan sebuah kipas ditangannya berjalan-jalan membaur dengan kerumunan warga. Diwajah nya selalu terukir senyuman seakan tidak pernah luntur darinya. Para wanita mengagumi ketampanan laki-laki itu yang sebenarnya adalah seorang pangeran, anak dari Raja mereka.
Laki-laki itu mampir di salah satu penjual aksesoris tusuk rambut. Ia tidak berniat membelinya, hanya melihat.
"Injun-hyung!" panggil seseorang dengan hanbok warna ungu tua tiba-tiba dari belakang. Ia berlari menghampiri sahabat nya itu.
Yang dipanggil menoleh,"Soobin-ah, jangan lari-lari." ia memperingatkan namun nadanya begitu tenang sampai beberapa wanita lewat yang mendengarnya oleng.
"Akhirnya kau diperbolehkan jalan-jalan diluar?" tanya pemuda bernama Choi Soobin dengan nafas yang masih ngos-ngosan.
"Mana boleh. Aku mengendap-endap tahu!" atensi nya masih tertuju pada tusuk rambut yang bernuansa perak dengan batu berwarna biru tua,"Boleh aku membeli yang ini?"
Akhirnya dia khilaf.
"Woah, selera mu bagus nak. Kau tahu, warna biru dipercaya membawa ketenangan dalam hidup seseorang. Boleh, kau boleh membelinya, aku akan memberikannya dengan harga murah untuk pemuda dengan selera bagus sepertimu." wanita tua penjual aksesoris itu memberikan tusuk rambut itu dengan kedua tangannya tanda menghormati setelah Yeonjun memberikan beberapa koin emas padanya. Yeonjun tersenyum senang
Soobin melirik sinis pada Yeonjun,"Jangan percaya diri dulu. Dia mungkin memberikan harga murah padamu karena wajahmu. Ish..." tapi Yeonjun tidak peduli.
Mereka melanjutkan acara keliling-keliling daerah sekitar istana untuk mencuci mata.
Yeonjun menutup setengah wajah dengan kipas yang dibawanya saat ada pasukan patroli lewat. "Sepertinya nanti aku akan mendapat hukuman dari ayah." ia mendengus pasrah.
"Ayahmu itu terlalu menyayangimu karena kau itu berbeda, hyung." laki-laki jangkung itu merangkul pundak sahabat nya,"Dia tidak ingin karenamu terjadi kekacauan di istana Joseon."
"Karena aku berbeda. Karena aku bukan manusia biasa?"
"Bodo amat. Yang penting kau sahabat seorang Choi Soobin yang apa adanya ini." dengan usil Soobin melayangkan flying kiss pada sekumpulan wanita yang tengah bergosip ria dan harus terganggu karena kedua pemuda itu lewat.
Diam-diam mereka memang cukup populer karena ketampanannya. Namun hanya Soobin yang dikenal dengan baik oleh para warga.
Sedangkan Yeonjun, masih menjadi misteri, bahkan ia mendapat julukan 'Pria Bertopi' karena selalu memakai topi, juga terkadang dibicarakan karena selalu membawa kipas kemana-mana-yang sebenarnya bukan hal biasanya bagi pria.
Tapi bukan tanpa alasan. Yeonjun memakai topi dan kipas untuk melindungi identitasnya sehingga istana tidak tahu bahwa ia suka berkeliaran.
"Usil sekali..." gumam Yeonjun sangat pelan.
"Hyung, ayo ke kedai kue mochi!"
Kebetulan Yeonjun sedang tidak mau makan yang manis-manis."Kesana saja sendiri-"
"Mereka jual yang isinya coklat mint." potong Soobin segera. Ia tahu kunci mutlak agar sahabat nya itu mau diajak kulineran di tempat makan makanan manis.
"Mana tempatnya!?" kalau sudah mendengar mint coklat, Yeonjun mana bisa nolak.
Soobin tertawa kemenangan. "Di kedai milik bibi dari ayahku. Dekat rumah gisaeng."
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Traveler Chaos | Yeongyu
FantasiPusaka kebanggaan Joseon hilang! Yeonjun sebagai pangeran diutus ayahnya untuk mencarinya. Namun ramalan pencarian itu membawanya menuju masa depan. Di masa depan ia malah mempertemukannya dengan laki-laki membawa aura mencurigakan baginya. Apakah Y...