10. Banana Flavor Milk

1K 162 29
                                    

Disinilah kedua insan itu, di dalam mobil Yeonjun sambil meminum susu pisang yang dibawa Yeonjun dari asramanya.

Selama beberapa menit mereka hening tanpa mengucap sepatah kata pun.

Pemuda bersurai biru itu meletakkan susu nya yang tinggal separuh di tempat khusus yang berada di sebelah kursinya.

"Apa aku membuat mu khawatir,hyung? Maafkan aku...." Beomgyu menunduk dalam. Rambut nya yang sudah tertata jadi berantakan lagi.

Ah~ Yeonjun mengerti.

"Iya, memang. Tapi tak masalah. Akhir-akhir ini aku tidak pernah mengkhawatirkan apapun selain biaya laundry ku," Yeonjun menegakkan duduknya,"Dan... Ngomong-ngomong darimana kau tahu kalau aku lebih tua darimu?"

"Cara berpakaianmu." singkat, namun menohok. Dalam batin sang empu tersenyum getir.

"Tidak. Aku tidak setua itu. Hanya beda dua tahun."

"Benarkah? Bagaimana kau bisa membagi waktu sekolahmu dengan waktu syuting?" entahlah, tapi Beomgyu senang dengan fakta bahwa Yeonjun tidak setua yang ia kira, bahkan seumuran!

Hei, disini ia hanya belum tahu kebenarannya bahwa laki-laki di sebelahnya itu berusia 5 abad lebih tua darinya.

"Tidak usah tahu. Kalau kau bisa, aku juga bisa." Yeonjun menyedot susu pisangnya lagi.

Kalian tidak salah baca. Yeonjun memang memiliki rencana yang sedikit licik. Rasa penasarannya pada Beomgyu yang menuntunnya untuk berbuat demikian.

Aura yang dikeluarkan Beomgyu akhir-akhir ini semakin kuat dan mengganggunya.

Familiar, namun ia lupa itu apa. 

Tiba-tiba ia jadi teringat salah satu gumaman Taehyun saat tertidur di kelas sejarah mereka,

"Reinkarnasi... Pasti itu ya? Hah... Aku lelah dengan urusan jodoh..." mungkin lebih tepatnya Taehyun seperti tidak sengaja meminum alkohol siang hari, seperti orang mabuk.

"Beomgyu-ssi, apa kau percaya dengan reinkarnasi?"

Laki-laki bersurai hitam itu mengingat-ingat naskahnya. Ia tidak ingat ada kalimat itu. "Kurasa itu tidak ada di dalam naskah—"

"Aku ingin tahu pendapatmu, dari hatimu yang terdalam." Yeonjun menatap Beomgyu dengan air wajah serius.

Yang ditatap jadi salah tingkah. Otaknya blank sesaat. "I-iya... Aku percaya."

"Kenapa?" raut wajah kecewa menatap manik Beomgyu begitu menyedihkan.

Sungguh, laki-laki di hadapannya itu membingungkan. Dirinya bingung dengan apa jawaban yang laki-laki di depannya inginkan.

Ia menggigit kecil ujung sedotannya. "Aku tidak tahu. Seperti nya tidak juga. Aku mungkin terlalu larut dalam cerita-cerita fiksi yang kubaca." cicitnya.

Yang lebih tau mengangguk-angguk mengerti.

Dan kembali ke tujuan awal Yeonjun membawa Beomgyu ke mobilnya, "Percayalah dengan apa yang kau anggap benar. Jangan takut berbuat sesuatu yang benar."

Sebuah kalimat yang langsung mendobrak hati Beomgyu begitu keras. Air mata memaksa ingin keluar. Ia mengambil tisu yang disediakan di mobil Yeonjun lalu mengelap air matanya. Make up nya jangan sampai luntur.

"T-terimakasih,hyung........" tetap saja, laki-laki bersurai biru itu memiliki kesan dewasa lebih darinya,"Maaf merepotkanmu."

Wajah serius Yeonjun meneduh. Senyum kecil tersungging,"Tidak sama sekali. Keluarlah. Sutradara sepertinya sudah menunggumu terlalu lama. "Fighting!—"

Time Traveler Chaos | YeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang