Bonus Chapter #2

570 99 4
                                    

Kuyakin banyak yg sudah berniat men-skip episode ini

Awas nyesel~





Pada malam gerhana bulan, seorang putri lahir dari sebuah keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu yang usianya sudah cukup tua untuk memiliki momongan.

Sang istri bahkan memerlukan waktu pemulihan lebih lama yaitu sekitar 4 bulan karena kondisi tubuh nya yang sebenarnya sudah tidak memungkinkan lagi.

Bayi perempuan itu bagaikan mutiara paling sempurna di muka bumi. Dianugerahi wajah yang cantik, senyum yang manis, pipi yang gembil, serta bibir tipis berwarna peach.

Anak itu,

Choi Beomgyu.

Orang yang selama ini kita kira di kehidupan masa lalu nya juga laki-laki.

Choi Beomgyu tumbuh di keluarga yang memanjakannya. Namun ia tidak manja, bahkan ia banyak melakukan semuanya sendiri sejak kecil karena orangtua nya yang sudah tua.

Tapi, dirinya sangat dibatasi dengan lingkungan luar. Jadi tempat 'bermain' nya hanya dirumah, sungai sebelah rumah, dan hamparan rumput luas di belakang rumah. Apalagi rumah nya cukup terpencil.

Saat sang ayah pulang ke rumah, Beomgyu selalu memanfaatkan kesempatan untuk berlatih menggunakan pedang dan memanah. Seringkali menemani sang ayah berburu.

Sampai pada suatu hari,

Skill menggunakan pedang nya sudah berada diatas rata-rata, bahkan jauh lebih baik dari ayah nya. Tidak seperti perempuan 19 tahun lainnya yang kebanyakan sudah menikah dan hanya dirumah melakukan kegiatan rumah tangga, atau para bangsawan lain yang lebih sibuk menghambur-hamburkan harta untuk memaksakan hak mereka.

"Abeoji! Kita beli kue beras isi kacang merah ya kalau aku bisa memanah dari sini sampai sana."

Well, jaraknya cukup jauh. Sekitar 100 meter. Dia memang gila!

Sang ayah terkekeh gemas. Anak nya ini terlalu imut, namun kalau sudah memegang busur panah langsung melepaskan kesan imutnya—menghilang sama sekali. "Baiklah, nanti kita beli yang banyak."

Beomgyu membenarkan ikatan rambutnya yang agak longgar.

Mengambil satu anak panah,

mengincar sasaran dan,

Jrrasshhh!

Beomgyu terbelalak. Seseorang sukses membelokkan busur panah nya.

"Abeoji, apa ini?"

"Ayo kita segera pergi dari sini!"

Beomgyu berlari mengikuti sang ayah untuk sampai ke rumah.

Namun belum apa-apa, sebuah busur panah sudah berada 3 meter di belakang nya. Tidak sempat mengambil panah, akhirnya terpaksa ia mengambil pedang, berbalik dan menangkis anak panah itu.

Ikat rambut yang mengikat rambut panjang nya putus menyebabkan rambut nya terurai dan berayun kemana-mana. Pedang tajam Beomgyu sukses menangkis anak panah itu disaat bersamaan memangkas rambut nya juga.

Setelah itu cepat-cepat berlari menuju rumah.

Sesampainya di rumah, tangisannya pecah. Tepat dihadapan sang ibu dan ayah. "Hiks... mianhae... Hiks... Aku tidak sengaja memotong rambutku..."

Memotong rambut pada jaman itu berarti tidak menghargai pemberian orangtua. Beomgyu tentu sangat menyayangi kedua orangtuanya, jadi ia sangat menyesal. Bahkan rela diberi hukuman apapun atas kesalahannya.

Time Traveler Chaos | YeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang