20. confession

700 110 27
                                    

Ini agak panjang ya~

5 hari setelah kejadian runtuhnya rumah sakit....

Beomgyu akhirnya mengiyakan ajakan Yeonjun untuk tinggal di asrama saja. Toh Beomgyu juga masih paranoid kalau disuruh pulang ke apartemen nya—siapa tahu penyihir itu masih ada disana meneror orang-orang.

Sejak saat itu mereka jadi sangat dekat. Ekhm, ralat memang dekat tapi tidak seperti pikiran kotor kalian katakan.

Anak itu benar-benar dirawat dengan telaten oleh Yeonjun. Namun kebanyakan, mereka melakukannya bersama. Seperti makan, memasak, dan menonton film. Karena itu, bagus nya tidak ada hal-hal aneh yang mengganggu Beomgyu seperti saat dirinya tinggal sendiri.

Saat ada waktu luang setelah menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, Yeonjun menyempatkan diri untuk mengerjakan pekerjaannya, sedangkan Beomgyu mempelajari teks drama untuk acara terbaru nya.

Diam-diam, Yeonjun mengamati bagimana Beomgyu begitu tenggelam dalam perannya. Namun setan-setan terus mengganggu konsentrasinya pada Beomgyu, jadi, pada dasarnya memang dirinya tidak bisa terlalu lama melihat anak itu.

Sampai pada satu hari. Saat itu Beomgyu sudah tertidur. Yeonjun masih harus menyelesaikan rancangan proyek baru nya. Jadi ia mengerjakan sendiri di kamar nya. Beomgyu tidur di kamar satunya—bekas Taehyun 8 tahun lalu.

Sebuah roh menghampirinya. Yeonjun melepas kacamata nya dan berbalik menatap roh yang menggunakan jubah itu. Ini roh yang sama yang ada di pojok ruangan saat Beomgyu pertama kali masuk kamar asramanya.

"Waktumu disini sudah habis,bung. Sudah lebih dari 10 tahun. Kalau kau tidak segera kembali, kau akan menjadi fosil disini." maksudnya, tidak bisa mati atau hidup abadi.

Iya, Yeonjun tahu.

"Hhh... Kau utusan siapa?"

"Alam. Dia mengutusku membawamu kembali ke waktumu."

Iya, Yeonjun sudah tahu. Waktu seakan semakin membencinya.

"Kenapa alam tidak pernah menginginkan aku berbahagia sejenak?"

"Masih belum pantas." lalu roh itu menghilang.

Iya, Yeonjun tahu. Pedih menahannya. Namun takdirnya berkata berlawanan dengan hatinya.

Haruskah Yeonjun pergi secepat ini?
Meninggalkan kebahagiaan yang baru saja mampir padanya?

Dari balik dinding yang hanya terbuat dari triplek, Beomgyu yang terbangun dapat mendengar percakapan Yeonjun dan sang roh.

'Aku tidak bisa melihatnya menderita lebih lama'

❄❄❄

Esoknya, hari sudah mulai malam. Sang rembulan sudah naik seperempat. Semilir angin dingin malam mengelus kulit lembut laki-laki bersurai blonde itu.

Beomgyu menikmati pemandangan malam selagi menunggu yang lebih tua memasak makan malam. Momen indah itu tidak dilewatkan begitu saja, ia juga mengambil gambar dengan ponselnya. Untuk kenang-kenangan saja, pikirnya.

"Beomgyu-ah, makanannya sudah jadi. Mau makan disitu atau bagaimana?"

Beomgyu menggeleng. Jujur saja ia tidak kuat menghadang dinginnya angin malam ini mengingat musim salju akan segera datang.

Yeonjun memasak salmon panggang, juga sebagai pelengkap ia menambahkan pudding kesukaannya. Ia pikir, anak baru remaja seperti Beomgyu pasti suka dengan makanan yang manis.

Karena kenyataannya dia benar. Beomgyu langsung menyambar pudding vanilla dan coklat itu. Kedua maniknya berbinar senang. Wajahnya tampak berseri-seri dan begitu kekanak-kanakan. Sampai tidak sadar ada saus vanilla yang mengotori atas bibirnya.

Time Traveler Chaos | YeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang