19. Heal

624 110 10
                                    

"Dia.... Aku.... Kembar?"

Beomgyu menatap horor kearah cermin.

'Apa-apaan itu?'

Tiba-tiba cermin itu retak dan pecah. Terkejut. Ia mundur beberapa langkah sampai menabrak meja di belakangnya. Sulit baginya memahami apa yang terjadi barusan.

"AKKHH!!!"

Luka pada pergelangan tangannya tiba-tiba terasa sangat panas dan sakit. Ia menangis sejadi-jadinya tidak kuat menahan dirinya lagi.

Kacau.

'Yeonjun hyung mana sih?!'

"Berikan jimat itu pada kami!" sebuah seruan menusuk pendengaran Beomgyu diikuti benda-benda berjatuhan di sekitarnya.

Tatapannya terpaku pada serpihan pecahan cermin yang menunjukkan bahwa seseorang berada di belakangnya.

Ia segera menoleh dan langsung dihadiahi seringaian mengerikan. Luka pada pergelangan tangan kirinya itu kian memanas bahkan ia sudah tidak dapat merasakan tangannya sendiri.

Dan inilah pertama kali dalam seumur hidup ia melihat bahwa sensasi itu adalah luka dan sudah sangat parah. Luka yang dibuat roh jahat memang tidak selalu mengeluarkan darah, namun pasti membuat sensasi terbakar dan tersayat—

Ya, itu kemarin. Kemarin memang hanya sensasi nya yang terasa.

Kali ini Beomgyu benar-benar melihatnya dengan kedua mata kepalanya sendiri.

Cklek!

Tiba-tiba semua kekacauan tadi berhenti. Makhluk mengerikan tadi juga menghilang. Semuanya kembali ke tempatnya semula seakan tidak terjadi apapun.

Seketika Beomgyu merasa lemas nyaris pingsan. Hampir saja kepalanya terantuk ujung dinding kalau sebuah tangan tidak langsung menangkap tubuh ringkih itu.

"Tiduran dulu. Aku akan mengompres lukanya." Yeonjun membawa Beomgyu pada ranjang nya.

"S-sakit. J-jangan d-dikompres...." rintih Beomgyu sangat pelan karena kehabisan tenaga.

"Sssttt..." Yeonjun meletakkan telunjuknya pada bibir tipis Beomgyu,"percayalah padaku."

Yeonjun beranjak menuju dapur untuk mengambil sekantung es dan daun mint yang sudah dihaluskan sebagai pengurang rasa sakit dan panas pada luka itu. Daun mint disini digunakan sebagai pengurang rasa panasnya.

Sejauh ini dia memang belum tahu cara pasti untuk menyembuhkan luka itu. Karena kebanyakan orang yang mengalami hal serupa dimasa lalu sembuh dengan berbagau cara.

Sampai pada pintu kamar, ia mendapati bocah itu sudah tertidur. Terlihat begitu menenangkan. Dirinya jadi tidak tega untuk membangunkan.

Namun tidak sampai kalut, sesosok makhluk ternyata mengawasinya dari pojok ruangan.

"Apa yang kau lakukan?"

"Dia.... Bukan orang baik, Pangeran Choi."

"Omong kosong apalagi yang kau buat?" Yeonjun benar-benar dongkol dengan makhluk yang sudah menghantui nya sejak beberapa hari yang lalu,"Pergilah!"

"Lihat saja! Akan kubuktikan betapa busuknya dia!!" pemuda bersurai biru itu memutar bola matanya malas lalu menuju samping Beomgyu yang ternyata sudah terbangun.

"Mungkin agak perih. Namun cuma sebentar." Yeonjun membubuhkan daun mint itu pada pergelangan tangan Beomgyu dan mengompreskan kantung berisi es di atasnya. Begitu hati-hati seakan laki-laki di hadapannya itu adalah kaca yang mudah pecah.

Beomgyu diam-diam memperhatikan bagaimana telaten nya laki-laki yang lebih tua darinya itu mengobati luka nya. Wajah serius itu menambah ketampanannya berkali-kali lipat. Dan Beomgyu akui jantungnya seakan mau copot karenanya.

Time Traveler Chaos | YeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang