2. Duty

2.1K 311 39
                                    

Benar saja dugaan Taehyung, ayahnya—Yang Mulia Raja mendatangi kamar Yeonjun. Wajahnya tampak 180 derajat berbeda dari beberapa saat yang lalu.

"Kau tidak apa-apa, Yeonjun-ah?"

"Tidak begitu..." jawabnya ragu, lantaran Taehyung kan tadi hanya asal bicara,"Ada apa, Appa?"

"Aku ingin membahas ini denganmu."

"Sepertinya Eomma mencariku. Aku permisi ya." Taehyung segera meninggalkan Yeonjun karena merasa apabila dia lama-lama disini, tidak ada gunanya.

"Appa, ingin kau yang mencari jimat itu."

Pemuda berumur 20 tahunan itu menatap mata ayahnya tak percaya, mencari kebohongan dibalik manik cerah Sang Raja.

"Kenapa aku?"

"Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan apabila memilih kakak-kakakmu. Namjoon sebentar lagi akan diangkat menjadi Raja, aku tidak ingin dia lebih menggiatkan latihannya dulu. Sedangkan Tae, dia adalah tunangan dari anak Kerajaan tetangga, mereka tidak ingin Taehyung kenapa-kenapa."

Yeonjun mengulum bibirnya dalam,ia pikir sang ayah memilihnya karena ia satu-satu nya Pangeran yang tidak punya 'beban hidup'.

Sedikit merasa disepelekan.

Tapi yasudahlah....

Tiba-tiba sang ayah mencengkram bahu anak bungsu nya itu,"Gunakan cara apapun. Untuk rakyatmu, Yeonjun-ah!"

"Saya menerima titah anda! Sebagai ayah, dan sebagai raja." jawab Yeonjun penuh keyakinan. Tapi, untuk sementara, hanya luar nya saja yang meyakinkan, aslinya tidak begitu.... Errr... Seketika ia merasa bodoh! Sangat bodoh!

Ia juga masih tidak mengerti apapun. Jangan lupakan tentang dirinya yang sangat jarang keluar istana dan hanya boleh di paviliunnya. Bahkan ia bertemu Soobin karena laki-laki itu adalah anak peramal kepercayaan ayahnya.

❄❄❄

"E-eomma, a-aku harus mencarinya dimana?"

Sang ibu menatap nanar anak kandungnya satu-satunya yang tampak begitu kurang gizi padahal tadi pagi jelas-jelas anak itu memakan sarapan bersamanya. "Tanyalah pada ayahnya Soobin. Ia bisa cenayang bukan?"

"Menurutmu begitu?" kalau ibu nya sudah menyuruh nya begini pasti hal tersebut sangat serius yang bahkan membuat wanita itu sampai tidak percaya dengan ilmu cenayangnya sendiri.

Wanita berumur 40 tahunan itu mencengkram bahu lebar anak laki-lakinya, "Entah mengapa eomma sangat yakin kalau kali ini ramalan orang itu akan benar. Kali ini tolong jangan ragukan petunjuknya. Ya?"

"Baiklah, doakan saja agar dia tidak memberiku sampah." Yeonjun mengambil topi dan kipasnya lalu nekat melompat pagar, lagi, entah ini yang keberapa kali. Ia menutupi wajah tampannya dengan kipas dan topi yang menutupi rambut 'unik' nya.

Inilah alasan selama ini Yeonjun selalu memakai topi. Dan soal Yeonjun yang lebih memilih memakai kipas daripada masker sebagai penutup wajahnya adalah agar tidak dicurigai orang istana yang kebetulan melewatinya. Melainkan hanya sebagai pendatang saja. Disisi lain, itu meminimalisir wajahnya terpapar matahari dan debu.

Ia melangkah menuju rumah Soobin yang terletak di dekat sebuah sungai dengan taman bunga disekeliling nya.

Soobin yang sedang menyapu halaman langsung menghampiri,"Hai, hyung. Tumben—"

"Tuan Choi di rumah?"

"Tentu. Dia sedang bermain kartu dengan eomma." hampir saja lupa kalau orangtua Soobin dua-dua nya adalah peramal. Pasangan serasi.

Time Traveler Chaos | YeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang