25. Real Face

564 102 4
                                    

Yeonjun dan Soobin memutuskan untuk bermalam di sebuah penginapan dekat dengan persawahan. Hawa nya sangat dingin saat malam. Namun tidak begitu terasa karena bintang-bintang tampak lebih suram dari biasanya.

"Apa ini? Bintang-bintang menghilang?" Yeonjun bergumam heran. Dirinya duduk santai di balkon sambil meminum teh hijau.

Soobin yang baru selesai membereskan barang bergabung dengan Yeonjun. Sejenak ia memandangi langit. "Akhir-akhir ini memang begitu. Kau bisa membacanya?"

"Kesialan?"

"Bisa jadi. Coba tebak lagi."

"Eii... Lagak mu sudah seperti dukun profesional saja. Ekkhem... Mari kita lihat." Yeonjun menggunakan kemampuannya untuk mencari alasan lain mengapa bintang-bibtang tampak pemalu malam ini.

Namun dirinya malah melihat hal buruk yang membuatnya terkejut sampai menumpahkan teh di gelas kecil nya.

"Ada apa?" sebagai sahabat, Soobin patut ikutan panik karena reaksi terkejut berlebihan yang ditunjukkan Yeonjun.

"T-tidak." Yeonjun menggelengkan kepalanya.

"Kau melihat sesuatu kan? Pasti seseorang yang mendapat kesialan."

"T-tidak kok. Sok tau." Yeonjun menuangkan teh lagi pada gelas nya dan meneguk nya dalam sekali tarikan nafas sampai habis. Yang lebih tua meletakkan gelas nya dengan kasar jadi membuat Soobin penasaran.

'Apa dia Putri Beomgyu? Tapi kenapa dia dikejar-kejar pengawal?'

Jadi intinya, Yeonjun melihat seorang wanita dengan pakaian berwarna gelap khas orang dengan kasta rendah mengendap-endap di antara pepohonan dan rumah-rumah. Sebuah pedang berada di tangan kanannya yang berlumuran darah.

Wajah perempuan itu tampak terengah-engah dan dibanjiri air mata. Dan sosok itu persis seperti Putri Beomgyu. Apa yang terjadi?

"Soobin," Yeonjun membuat nada bicara serius,"besok dini hari kita pulang ke Joseon dan meminta surat perintah dari ayah untuk mengunjungi Silla secara resmi."

Soobin terbelalak. Ia bertanya-tanya apa yang terjadi si masa depan sampai merubah sahabat nya menjadi orang yang nekat. "Baiklah. Kalau begitu aku tidur duluan—"

"Dan satu lagi!" Yeonjun berjalan mendekati Soobin.

Soobin deg-deg an lah!

Ngeri

Dirinya masih tidak terima dengan sahabatnya yang tiba-tiba bisa serius dan sedang memasang wajah mengintimidasinya.

Persis seperti cerita ambigu yang sering didengarnya dari perbincangan perempuan-perempuan di bar.

"Apa lukanya sudah sembuh?" tangan Yeonjun tergerak menyentuh kain luaran hanbok Soobin. Entah ini sungguhan atau hasil dari pikiran kotornya saja, akhir-akhir ini Yeonjun lebih sering menunjukkan sisi dominannya daripada sisi konyol yang dulu seakan jadi ciri khasnya.

Tiba-tiba tangan itu menghempas kain pada lengan Soobin. Menampakkan lengan sedikit berisi yang putih mulus tanpa cacat. Yang lebih muda terbelalak kaget.

'Aku tidak siap. Tolong siapapun—"

"Oh, sudah sembuh. Baguslah kalau begitu."

'Eh?!!!'

Soobin langsung menjitak kepala Yeonjun merasa dipermainkan. "CUMA ITU? ASTAGA!!! Jantungku serasa mau copot." lalu masuk ke dalam duluan. Meninggalkan Yeonjun yang mematung dengan raut wajah bertanya-tanya.

'Emang dia kira aku akan melakukan apa?'

'Hhh... Besok setelah pulang ke Joseon aku harus mencuci otak kotorku!'

Time Traveler Chaos | YeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang