1). Ujian Hidup

30.6K 1.3K 7
                                    

Assalamualaikum

HAI, SELAMAT DATANG BUAT YANG BARU BACA.

Kalo dari kalian ada yang udah baca tapi baca lagi, aku mau bilang kalo ini di revisi bukan ngubah alurnya tapi aku hanya memperbaiki beberapa tulisanku. Karna di cerita ini sangat berantakan tata cara penulisannya. Ya aku merevisi sebisa aku dulu, contohnya tentang huruf kafital dari nama tokoh.

Oh iya, barangkali beneran ada yang udah baca terus baca lagi. Kalian jangan aneh ya kalo nama adiknya Tiara aku ganti yang kedua. Dari Rifki jadi ke Arka.

Terimakasih.

***

Semua takdir darinya hanya perlu kita terima dan kita syukuri, jangan mengeluh jika semuanya tidak sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Percayalah, semuanya akan lebih indah jika kamu bersabar dan bersyukur.

Kutipan itulah yang slalu menjadi motivasi untuk seorang gadis yang tengah mengerjakan pekerjaan rumahnya (PR).

Dia adalah Tiara Khairunnisa. Gadis berusia 18 tahun yang tengah duduk dibangku kelas XII Sma. Tiara yang lebih akrab dipanggil Ara ini adalah Gadis dengan segala kesederhanaanya. Gadis dengan segala kebaikan dan kelembutannya, membuat orang lain menyukai dan menyayanginya.

Ayah Tiara hanyalah bekerja sebagai tukang bangunan, beliau hanya akan bekerja ketika ada yang menyuruh. Sedangkan ibunya hanyalah ibu rumah tangga.

Tiara mempunyai dua adik laki-laki. Yang pertama bernama Muhammad Bayu Aripin. Bayu sekarang berada dikelas VI Sd. Sedangkan yang kedua bernama Muhammad Arka. Arka masih berumur 5thn yang artinya baru memasuki Taman kanak-kanak atau TK.

Tok tok tok

Ketukan dipintunya membuat Tiara mengalihkan pandangannya dari buku ke arah pintu.

"Masuk aja"

Terlihatlah wanita paruh baya yang tengah berjalan dengan wajah yang murung dan juga mata yang sedikit sembab membuat Tiara menghela napasnya. Dia sudah biasa melihat hal ini semenjak ayahnya sakit-sakitan.

"Ara ini gimana, ayah kamu masih sakit, tapi ibu sudah tidak punya uang lagi untuk keperluan makan dan keperluan kamu dan juga adik-adikmu" Lirih Riska-ibu Tiara.

Tiara memejamkan matanya sejenak sebelum mengambil napasnya.

"Ibu, Ara juga bingung harus gimana. Apa Ara harus cari kerja?" Jawaban dari ara membuat ibunya menggeleng cepat.

"Ngga sayang, gak harus gitu. Lebih baik ibu saja yang akan bekerja. Kamu jaga adik-adik kamu ya" Riska mengelus rambut tiara yang sedang tidak memakai hijab.

"Nggak bu, lebih baik Ara yang cari kerja paruh waktu. Ara gaakan bisa ngurus bayu sama Arka kalau ibu gaada. Ara mohon ibu jangan kerja, Ara aja ya bu?" Tiara memberikan tatapan memohonnya pada Riska.

Terlihat Riska menghela napasnya berkali-kali mendengar jawaban tiara yang selalu sama ketika dia meminta izin untuk bekerja.

"Yasudah, tapi jangan yang terlalu menyita waktu kamu ya"

Tiara tersenyum lebar dan mengangguk "Baik bu" Masih dengan senyumnya, tiara memeluk ibunya.

Meraih Surga Bersamamu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang