Luka akan slalu mendampingi kita jika kita kurang bersyukur🙈
***
Luthfy memasuki apartemennya lalu dia menyerit bingung saat lampu apartemennya gelap. Luthfy langsung menyalakan lampu yang sudah dia ketahui letaknya.
Apa Tiara belum pulang sekolah?
Dia mendadak khawatir sekarang, pasalnya sekarang sudah memasuki waktu isya dan dia baru bisa pulang karena sedang banyak pasien.
Dia bergegas menuju kamar dan dia bernapas lega kala mendapati Tiara sedang tidur dengan baju gamis dan juga krudung yang sudah berantakan. Dia mendekatkan diri lalu mencium kening Tiara pelan.
Rupanya Tiara terusik, dan Tiara membuka matanya dan pandangan mereka bertemu.
"Assalamualaikum Ra,"
"Waalaikumsalam mas."
Tiara memaksakan senyumnya pada Luthfy lalu dia mencium tangan suaminya itu.
"Kamu kenapa, sakit?"
Luthfy khawatir begitu mendengar suara Tiara yang sedikit serak, dia mengecek suhu badan Tiara, panas.
"Astagfirullah dek, badan kamu panas. Kita kerumah sakit ya?"
Tiara menggeleng lemah lalu tersenyum miris, kenapa Luthfy seakan-akan peduli padanya? Lalu siapa perempuan tadi? Sayangnya pertanyaan itu hanya tersimpan rapat-rapat.
"Nggak usah mas, mas udah makan?"
"Nah itu dia mas tadi bingung, didepan ruangan mas ada rantang makanan, yang sama kaya yang kamu punya."
Tiara menegang, dia lupa jika rantangnya tertinggal dirumah sakit. Namun dengan cepat dia berusaha tersenyum.
"Mas, rantang kaya gitu kan banyak. Jadi mas udah makan belum?"
"Mas udah makan barusan diluar. Kamu udah makan? Kamu udah shalat belum? kan barusan kamu tidur."
Tiara terdiam kembali. Apa jangan-jangan mas luthfy makan sama perempuan tadi?
"Ara lagi halangan mas, Ara udah makan kok," Tiara terpaksa berbohong sudah makan, karena jujur dia sedang tidak ingin makan sekarang.
"Yasudah, kamu ganti baju dulu terus tidur lagi ya, biar mas kompres."
Tiara menggeleng, dia tidak ingin terlihat lemah sekarang. "Gapapa mas, Ara baik-baik aja. Biar Ara panasin air aja buat mas,"
Saat Tiara akan berjalan ke kamar mandi, dia merasa pusing melandanya. Luthfy dengan segera menopang tubuh Tiara dan mendudukannya kembali.
"Udah, kamu istirahat aja. Mas bisa sendiri ya," Lutfy tersenyum pada Tiara.
Tiara hanya mengangguk saja lalu membiarkan Luthfy mandi. Luthfy pun masuk kedalam kamar mandi.
Tiara hanya diam sekarang, dia memutuskan untuk berpura-pura tidak tahu apa-apa sekarang. Setidaknya, dia ingin berlikir positif pada suaminya.
Terkadang, berpura-pura tidak tahu apa-apa itu lebih baik.
Ting.
Lamunannya buyar kala mendengar suara handphone, ternyata itu suara ponsel Luthfy. Tiara mengambilnya dengan ragu.
Lalu dia membuka ponsel Luthfy dengan mudah, karena ponsel Luthfy tidak menggunakan kunci.
Yuni:
Fi, makasih ya buat hari ini. Tadi kamu sudah mau mencicipi makan buatan aku. Trus kamu juga bersedia menemani aku makan di caffe dan mengantarkan aku pulang. Aku sayang kamu😊❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Meraih Surga Bersamamu [SELESAI]
Teen FictionPROSES REVISI CERITA INI DI UN-PUBLISH LALU DI PUBLISH KEMBALI SETELAH DI REVISI PER-PARTNYA. *** (Romance-Spiritual) Tiara khairunnisa merasa hidupnya tidak pernah tenang, slalu banyak ujian yang menguji kesabarannya. Mul...