13). Kebaikan Luthfy

9.2K 764 2
                                    

Teruntuk kamu, seseorang yang slalu aku sematkan namanya didalam sujudku, cintai penciptamu💛

***

Setelah luka tidak slalu langsung datang kebahagiaan, melainkan sebuah proses, proses menuju kebahagiaan.

Saat manusia sudah terlalu bahagia, mereka akan lupa sang pencipta, dan mereka akan sadar ketika mereka diberi ujian.

Jangan lupa bersyukur, sebab sesuatu yang kita punya hari ini belum tentu kita bisa genggam besok. Jangan lepaskan sesuatu yang berharga untukmu jika kamu tidak ingin bertemu dengan penyesalan.

Pagi ini Tiara sudah berkutat didapur dengan seragam sekolah yang sudah melekat pada tubuhnya, juga hijab yang sudah menjadi pelindung dikepalanya.

Dia sedang membuat nasi goreng sekarang, dia memasak nasi goreng dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya.

Setelah selesai dan memastikan masakannya enak, dia menuangkan nasi goreng itu kedalam piring dia dan piring Luthfy, lalu Tiara meletakan kedua piring itu kedalam meja.

"Sayang, masak apa?"

Tiara membalikan badannya dan tersenyum pada suaminya yang sedang berjalan ke arahnya dengan pakaian yang cukup santai, ya karna Luthfy belum masuk bekerja.

"Nasi goreng mas, mas duduk dulu. Aku buatin teh ya?" Luthfy mengangguk dan tersenyum lalu duduk sesuai perintah istrinya.

Tiara pun segera membuat teh untuk suaminya dan juga menuangkan air mineral untuk dirinya, setelah selesai dia membawanya pada meja makan.

"Kenapa belum dimakan mas?" Tanya Tiara lalu mendudukan dirinya di salah satu kursi.

"Mas nungguin kamu," Tiara mengangguk.

"Berdo'a dulu ya," Tiara mengangguk kembali lalu Luthfy mulai merapalkan do'a yang diamini tiara.

Keduanya hanyut dalam kesunyian, hanya ada dentingan sendok yang beradu pada piring. Setelah selesai, Tiara segera membereskannya dan mencuci piring-piring kotornya.


"Dek, ayo udah mau siang, takutnya kamu terlambat."

"Iya sebentar, aku mau ambil tas dulu."

Tiara bergegas mengambil tas dikamarnya dan kembali keruangan tamu untuk memakai sepatunya.

"Ayo, mas." Luthfy mengangguk lalu menggandeng tangan Tiara keluar apartemen mereka.

Tiara tersenyum melihat tangannya yang digenggam oleh Luthfy, dia slalu menyukai desiran aneh dan juga rasa deg-degan itu.

Setelah mereka sampai diparkiran, mereka masuk kedalam mobil tersebut. Lalu mobil mulai melaju membelah jalanan.

"Mas, nanti jadikan kerumah ibu?"

"Jadi dek, kamu dijemput dzuhur kan?"

Tiara terdiam cukup lama, dia jadi teringat lomba yang harus dia lakukan bulan depan.

"Gatau mas, takutnya ada latihan buat lomba sains bulan depan."

Luthfy menoleh pada Tiara "Lomba? Kan kamu udah kelas 12?"

Meraih Surga Bersamamu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang