43). Promnight

7.1K 570 11
                                    

Bolehkah aku egois? Untuk kali ini saja. Aku juga ingin merasakan bagaimana rasanya dapat memiliki dia yang sudah dari dulu aku dambakan tanpa memikirkan perasaan orang yang juga tak memperdulikan perasaanku🕊

***

Malam ini adalah malam prom night, Dan Tiara sudah siap untuk berangkat. Malam ini Tiara memakai Gaun berwarna Pink dan kerudung yang senada. Dengan riasan make up yang tipis, itupun di riaskan oleh ibu Peri.

Sedangkan Luthfy sekarang tengah mendesah lesu, bagaimana bisa dia membiarkan istri cantiknya ini keluar dengan penampilan yang akan membuat kaum adam diluar sana terpesona. Sungguh, dia tidak suka. Biarlah semua orang menganggap dirinya ini posesif, tapi dia memang sangat tidak ridha.

"Sayang.."

Tiara menoleh. "Kenapa mas?"

"Jangan pergi ya? Plis.."

Luthfy memelankan suaranya. Sedangkan ibunya yang masih ada disana hanya mendengus mendengar permintaan anaknya itu. Tiara tersenyum, dia mengusap kepala Luthfy.

"Memangnya kenapa mas? Sayang loh, Ara udah siap."

"Iya, kamu itu gimana sih!" Cibir ibu Peri.

"Sayang, Kamu itu malam ini cantiknya pake banget. Mas kayaknya gak ridha deh keluarin kamu dari sini."

Tiara terdiam. Mendengar kata gak ridha dari bibir Luthfy membuat dirinya bungkam. Luthfy memang tidak mengijinkannya berarti jika sudah membawa-bawa keridhaan.

"Yaudah, Ara gak berangkat."

Luthfy mendongak, matanya berbinar. Namun binar itu lenyap saat melihat mata Tiara yang sedikit sendu, Luthfy jadi merasa bersalah sekarang. Apa Luthfy harus merelakan istrinya pergi saja untuk malam ini? Ayolah dia tahu istrinya sangat menginginkan acara ini.

"Kamu boleh deh kesana, tapi mas ikut. Boleh gak?"

Tiara mengerjap kemudian mengangguk senang. Akhirnya dia bisa pergi juga.

"Boleh dong mas. Makasih banyak ya."

Luthfy mengangguk kecil. Sedangkan ibu Peri tersenyum. Luthfy berjalan menuju ibu peri dan mencium punggung tangannya diikuti oleh Tiara di belakangnya.

"Kita pergi dulu ya mah. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam sayang."

Tiara dan Luthfy pergi berjalan menuju keluar dari rumah yang mereka tempati saat ini. Meninggalkan ibu Peri yang katanya akan menunggu jemputan sang ayah.

"Di hotel yang itu kan dek?"

Tiara mengangguk. Mobilpun berjalan dengan kecepatan sedang. Tiara hanya diam menikmati perjalanan yang ada di depannya.

"Gapapa kan kalo mas ikut?"

Tiara menoleh pada Luthfy yang terlihat murung. Dia mengelus lengan Luthfy dengan lembut.

"Gapapa dong mas. Mas itu kan suami Ara, apapun yang mas mau Ara akan lakuin asalkan semua itu masih ada di jalan rabbnya. Lagian Ara juga gak masalah kok kalo mas ikut, Ara jadi tenang nantinya."

Meraih Surga Bersamamu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang