Ada beberapa hal yang harus saya sadarkan, salah satunya yaitu kamu tidak pernah menganggap saya ada.
***
Tiara terbangun dari tidurnya. Dia menengok ke samping dirinya.
Kosong.
Tiara menghela napasnya pelan, benar dia lupa Luthfy sedang tidak ada. Dia menengok pada arah jam, dia terkejut saat jam sudah mendapati waktu shubuh.
"Astagfirullah, aku kesiangan. Ampuni aku ya allah, karena Ara gak shalat tahajud."
Tiara merasakan air matanya berderai. Dia terlalu bergantung pada Luthfy, jadi saat Luthfy tidak ada disisinya dia jadi serba susah. Misalnya saja sekarang, biasanya Luthfy yang akan membangunkannya. Atau dia yang terbangun karena mendengar suara air saat Luthfy wudhu.
Tiara bergerak dari tidurnya jadi duduk, menyeka air matanya yang mengalir. Meratapi dosa-dosanya karena telah lalai. Juga meratapi kerinduannya pada sang suami. Baru satu malam saja sudah rindu begini, apalagi jika tujuh hari? Rasanya Ara tidak kuat.
Tiara memasuki kamar mandi dengan membawa handuknya, dia akan membersihkan diri terlebih dahulu sebelum shalat shubuh.
***
"Sayang, kamu ujiannya semangat ya. Terus juga harus fokus, jangan dulu mikirin suami-mu. Biar aja, dia pasti baik-baik aja."
Tiara tersenyum mendengar ucapan ibu mertuanya. Dia sekarang akan berangkat sekolah dan diantarkan oleh supir rumah ini. Barusan mereka telah menyelesaikan sarapan paginya dan ayah mertuanya hanya menonton mereka berdua.
"Iya mah, Ara pasti fokus kok. Yaudah kalau gitu, Ara pamit ya?" Tiara tersenyum lembut.
"Iya sayang, em kalo bisa kamu langsung pulang ya? Bisa gak?"
"Bisa kok mah,"
"Yasudah sana berangkat."
Tiara mengangguk lalu mencium punggung tangan ibu Peri. Ibu Peri tersenyum dan mencium kedua pipi Tiara. Tiara kemudian mencium punggung tangan ayah mertuanya yang dibalas elusan di kepalanya.
"Assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam."
Tiara memasuki mobil yang sudah dipanaskan, mobil pun melaju pelan.
Tiara mengecek ponselnya, dia berniat mengirim pesan pada Luthfy. Terakhir Luthfy menghubunginya kemarin malam saat memberitahu bahwa dia telah sampai.Mas luthfy:
Assalamualaikum mas❤
Kamu udah sarapan belum? Jagan lupa kalau belum ya😙 Ara mau berangkat sekolah diantar supir sekarang😄 Ara sayang mas💛Tiara tersenyum membacanya. Dia mendongak saat dirasakan mobil berhenti. Ternyata sudah sampai.
"Sudah samapai neng."
"Iya pak makasih ya. Kalau gitu saya pamit, Assalamualaikum."
Sopir tersenyum tertegun saat Tiara mencium punggung tangannya. Majikannya beruntung mempunyai menantu yang tidak sombong dan sangat baik hati.
"Waalaikumsalam."
***
Tiara berjalan beriringan bersama Nadia ke gerbang sekolah. Mereka sedang membahas perihal besok yang sudah memasuki hari libur untuk kelas 12.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meraih Surga Bersamamu [SELESAI]
Teen FictionPROSES REVISI CERITA INI DI UN-PUBLISH LALU DI PUBLISH KEMBALI SETELAH DI REVISI PER-PARTNYA. *** (Romance-Spiritual) Tiara khairunnisa merasa hidupnya tidak pernah tenang, slalu banyak ujian yang menguji kesabarannya. Mul...