Ternyata memang benar ya, marahnya orang sabar itu diam. Dan kecewanya orang sabar itu pergi🕊
***
Mahluk allah yang bernama perempuan ternyata selain istimewa juga sulit dimengerti. Itu yang sekarang tengah berada di pikiran Luthfy.
Pasalnya, sejak pulang dari sekolah Tiara terus saja menghindar darinya. Meski Tiara masih menjawab setiap pertanyaan darinya, namun tetap saja Luthfy merasa Tiara-nya berbeda.
Seperti saat ini, Tiara sedang memasak untuk makan sore ini sekaligus untuk dia membawa bekal nanti malam.
Tahukah kalian Luthfy sedang apa sekarang? Dia sedang menempel pada Tiara dengan memeluk Tiara dari belakang. mungkin jika keadannya sedang normal, Tiara akan senang. Tapi jika keadaannya sedang begini? Bukannya senang, tapi hatinya semakin sakit.
"Sayang, jawab mas dong," Luthfy terus berbicara sedari tadi dengan nada yang sedih dan itu membuat Tiara semakin sakit.
"Mas lepas deh, aku lagi masak ini."
Luthfy menggeleng sambil terus mengeratkan pelukannya. "Dekk kalau mas ada salah ngomong dong jangan gini." Luthfy sudah lelah sekarang menghadapi sifat Tiara.
Tiara menghela napasnya lalu dia mencoba melepaskan pelukan suaminya dengan lembut. "Mas mandi gih, aku mau beresin apartemen dulu."
Luthfy menunduk "Mas buat kesalahan yang fatal ya? Sampe-sampe kamu marah gini? Maaf," Luthfy kembali memeluk Tiara dengan sayang.
"Mas," Tiara berkata dengan lirih dengan mata yang menahan tangis.
"Hmm, kenapa sayang?"
"Mas mandi ya, Ara mau beresin apartemen dulu, terus nanti kita makan ya?" Tiara berucap dengan pelan.
Akhirnya Luthfy mengangguk dengan pasrah lalu dia berjalan menuju kamarnya, namun sebelum itu dia mengecup pipi Tiara sekilas.
"Aku sayang kamu."
Runtuh sudah pertahanan Tiara, dia menangis seteleh Luthfy pergi. Dia mematikan kompornya dan membereskan meja makan dengan tangan yang sesekali menghapus air matanya.
"Aku harus gimana ya allah," Gumamnya pelan dengan air mata yang semakin deras.
"Ara gaboleh nangis, nanti mas Luthfy lihat."
Tiara kembali pada pekerjaannya untuk menyajikan makanan dan setelah itu dia membereskan apartemen sambil menunggu Luthfy datang.
Tanpa disadari Tiara, Luthfy berdiri dengan kaku di dekat pintu kamarnya. Hatinya teriris melihat perempuan yang dicintainya menangis. Meskipun dia tidak tahu apa yang terjadi, namun dia cukup tau bahwa Tiara menangis karna dirinya.
"Maafin mas sayang..." Luthfy berbicara dengan lirih.
***
Tiara tertegun melihat suaminya yang tengah melakukan shalat isya menangis kala berdo'a.
Tiara pura-pura tidak melihat suaminya yang sedang menangis itu, dia bergegas membawa tas yang sudah berisi barang-barangnya untuk berangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meraih Surga Bersamamu [SELESAI]
Teen FictionPROSES REVISI CERITA INI DI UN-PUBLISH LALU DI PUBLISH KEMBALI SETELAH DI REVISI PER-PARTNYA. *** (Romance-Spiritual) Tiara khairunnisa merasa hidupnya tidak pernah tenang, slalu banyak ujian yang menguji kesabarannya. Mul...