5). Lomba?

10.1K 928 12
                                    

Wanita yang baik bukan mereka yang bangga karena dicintai banyak pria, namun wanita yang baik adalah mereka yang mampu menjaga hatinya untuk nanti calon imamnya❤

***

Selalu berusaha untuk mempertahankan apa yang kita punya hari ini, karena belum tentu besok akan terus kita miliki dan kita genggam.

Seperti Tiara, gadis itu tengah belajar setelah menunaikan shalat isya, dia tidak mau karena kesibukannya bekerja jadi dia lupa untuk belajar dan nanti nilainya anjlok.

Sedangkan jika nilainya anjlok, nanti dia takut kalau beasiswanya dicabut, meski ini sudah semester 2, namun tetap saja Tiara takut hal itu.

Tiara hanya bisa pasrah menerima semua takdir ini, meski lelah dan terlihat tidak adil untuk dia yang masih berusia 18 tahun. Namun Tiara tak pernah mengeluh kepada orang tuanya selama ini.

Tiara tidak pernah memperlihatkan kesedihannya selama ini kepada orang tua dan juga kepada Nadia. Dia hanya akan menumpahkan segalanya kepada yang menciptakannya.

Oh ya, setelah diantar dokter Luthfy tadi siang, dokter Luthfy tidak mampir karena katanya dia ada urusan. Dan Tiara tidak memusingkan perkara itu.

"Alhamdulillah, sekarang ayah udah mau sehat. Jadi aku bisa kasih sisa gaji aku ke ibu" Tiara mengembangkan senyumnya setelah belajarnya selesai.

Dia berjalan kearah ruang tamu, terlihat disana ada kedua adiknya dan juga ibunya. Dia melangkahkan kakinya dan mendudukan dirinya didekat ibunya.

"Ibu"

Ibunya menoleh lalu tersenyum "Iya, kenapa?"

Tiara memberikan amplop uang itu kepada ibunya "Ini bu sisa gaji Ara"

Terlihat ibunya berkaca-kaca lalu memeluk Tiara "Masya allah nak, terimakasih banyak ya. Semoga kamu diberikan pahala yang banyak oleh allah,"

"Amin. Uangnya ibu pakai buat keperluan Bayu sama Arka juga bu,"

Mendengar namanya dipanggil, Arka dan Bayu pun ikut berbicara. "Bu jajan dong" Kata Arka yang disetujui oleh Bayu.

Ibunya tersenyum lalu mengusap kepala kedua putranya "Ini sudah malam, sebaiknya kalian tidur. Jajannya nanti saja besok lagi,"

Kedua adiknya langsung cemberut dan mengangguk menurut.

Tiara tersenyum melihat itu.

"Tapi bu maaf ya, Tiara ngambil sedikit dari uang itu. Tiara butuh soalnya untuk pulang dari caffe soalnya kan malam"

"Iya sayang gapapa ibu segini aja udah bersyukur. kalau aja bapak gak sakit terus, mungkin kamu nggak bakalan cape gini,"

Tiara menggeleng dengan cepat "Bu ini semua udah takdir dari allah. Kita harus ikhlas bu,"

"Iya nak, doakan ya ayahmu itu cepat sembuh."

"Selalu bu, yasudah Ara masuk kamar ya mau istirahat, Besok kan sekolah".

Ibunya mengangguk, lalu Tiara melangkahkan kakinya kedalam kamarnya dan istirahat.

Meraih Surga Bersamamu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang