48). Kemana Luthfy?

6.2K 538 13
                                    

Ketika kita kehilangan arah, kehilangan tujuan hidup, kehilangan semangat hidup, ingatlah allah, niscaya hidup kamu akan kembali berwarna.

***

Tiara mengerjapkan matanya dan menatap kesekelilingnya. Dia masih bingung mengapa dia berada diruangan ini? Sedetik kemudian dia teringat pada suaminya. Ya, alasan dia menuju ke tempat ini adalah untuk Luthfy.

"Mas Luthfy.." Gumamnya lirih.

Di ruangan ini tidak ada siapa-siapa, membuat rasa khawatir Tiara semakin membuncah. Dia mencoba untuk terduduk, tubuhnya terasa lemas sekali. Dia berfikir, berapa jam dia pingsan? Sampai-sampai tubuhnya lemas sekali. Air mata mulai mengalir dipelupuk matanya.

"Ara.." Tiara menoleh pada suara itu, itu nadia.

Nadia berdiri diambang pintu dengan senyum yang tidak pernah Tiara tau apa maksudnya.

"Nad, mas Luthfy, Ara mau ke mas-luthfy.." Tiara masih mencoba mendudukan dirinya.

Nadia yang tidak tahan melihat itu langsung berlari dan memeluk Tiara. Dia juga menangis sekarang, dia tidak tahan melihat sahabatnya. "Kamu istirahat dulu ya Ra, kak Luthfy gak papa kok."

"Nggak hiks Ara mau lihat mas luthfy!" Tiara mencoba merenggangkan pelukannya namun susah karena tubuhnya tak bertenaga.

"Iya nanti kamu liat suami kamu. Sekarang kamu istirahat dulu, kamu lemes kan?" Tiara mengangguk. Nadia melepaskan pelukannya dengan lembut dan menghapus tetesan air mata Tiara yang masih mengalir.

"Tapi mas luthfy baik-baik aja kan?"

Nadia mengangguk yakin. "Dia baik-baik aja. Sekarang kamu istirahat disini dulu. Aku suapin makan ya?"

Tiara menggeleng, dia tidak ingin apa-apa sekarang selain melihat keadaan luthfy langsung. "Ara mau nelpon mas Luthfy aja. Bisa dong Nad kalo nelpon?"

"Ra, nelponnya nanti aja ya. Sekarang kamu makan dulu. Pikirin calon anak kamu juga, soalnya anak kamu ada dua." Jawab Nadia setelah lama terdiam kaku.

"Kembar?" Cicitnya tak percaya. Nadia mengangguk yakin membuat Tiara melebarkan senyumnya.

"Alhamdulillah. Yaudah sekarang Ara mau makan terus nanti telpon mas Luthfy, pasti dia seneng."

Nadia menghapus air mata yang mengalir kembali di matanya.

"Kamu kenapa Nad? Gak seneng mau punya ponakan kembar ya?"

"Enggak kok. Aku seneng banget makannya sekarang mau nyuapin kamu. Sekarang makan ya?"

Tiara mengangguk dan mulai menerima suap demi suapan yang disodorkan Nadia padanya. Dia mengelus perutnya, akhirnya keinginannya menjadi nyata. Dia akan punya anak kembar.

"Udah kan? Sekarang Ara mau nelpon mas Luthfy ya?" Nadia gelagapan sekarang. Dia bingung harus menjawab apa.

"Jang---"

"Sayang.."

Tiara menoleh ke arah pintu, ternyata itu adalah ibu Peri yang sedang berjalan ke arahnya. Tiara tersenyum sekaligus menangis sekarang.

Meraih Surga Bersamamu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang