Kita hanya perlu waktu untuk mengembalikan senyum yang dulu.
***
2 tahun kemudian.
Nyatanya,
Ada atau tidak adanya Luthfy, namanya tetap ada dihati dan pikiran Tiara. Benar, sudah dua tahun Luthfy meninggalkan Tiara, nyatanya Luthfy tetap slalu ada didalam hati Tiara.
Tiara tidak berniat untuk melupakan Luthfy, dia hanya berusaha mengikhlaskan. Benar, masih berusaha. Nyatanya ikhlas tidak semudah apa yang diucapkan. Yang susah itu sabar, yang berat itu ikhlas.
Setelah kepergian Luthfy, Tiara baik-baik saja. Ralat, mencoba untuk terlihat baik-baik saja. Berbagai ujian telah dia dapatkan seorang diri tanpa Luthfy disisinya. Dia mengalami stres ringan, jatuh sakit berbulan-bulan, dan juga hampir kehilangan calon buah hatinya.
Awalnya, Tiara sangat sulit hidup tanpa adanya Luthfy disampingnya. Kalian tahu sendiri bukan peran Luthfy bagi kehidupan Tiara bagaimana? Seluruh hidupnya Tiara serahkan pada Luthfy. Luthfy sangat memberikan semua yang sebelumnya Tiara tidak didapatkannya. Luthfy memberikan kehidupan, cinta, dan juga Luthfy pergi meninggalkannya dengan jejak buah dari kisah cinta mereka.
Mulanya Tiara tinggal bersama ibunya, karena ibu mertuanya menghilang entah kemana. Barulah setelah beliau tau dirinya sakit berat, ibu Peri datang dan meminta Tiara tinggal bersamanya. Tapi ibu Peri dan ayah mertuanya sering keluar kota maupun keluar negeri, sehingga Tiara merasa kesepian.
"Da-da.."
Tiara menoleh pada asal suara itu. Dia tersenyum ke ibu-ibuan pada bayi mungil yang sudah berumur 1tahun lebih itu. Diraihnya tubuh sang anak pada gendongannya.
Ya hanya mereka yang menjadi penguat dirinya saat ini. Hanya mereka alasan Tiara tetap terlihat kuat. Setelah melahirkan si kembar, Tiara memutuskan pulang kembali kerumah pemberian suaminya ini.
"Kenapa sayang? Azila lapar ya?" Tiara tertawa kecil pada anak perempuannya yang sepertinya sudah ingin makan siang.
"Wah bunda kan lagi puasa sayang"
Tak lama kemudian, Tiara merasakan kakinya diusap-usap. Ternyata pelakunya adalah si sulung, Azka. Tiara sangat bahagia saat tahu anaknya benar-benar kembar dengan selamat. Namun dia juga sedih, mereka tidak bisa melihat sang ayah.
"Abang lapar juga?" Si sulung Azka hanya mengangguk lucu dengan muka polos, pandangannya mengarah pada adiknya yang sedang diberi asi oleh Tiara.
Dari keduanya, yang sangat mirip pada suaminya adalah Azka. Selain karena mungkin mereka satu Gender, Azka juga lebih kalem dibanding adiknya Azila. Hanya dengan mereka Tiara bisa mengobati kerinduannya pada sang suami.
Awalnya Tiara khawatir tidak bisa mengurus kedua anaknya segaligus tanpa suami, tapi Alhamdulillahnya sang ibu mertua menyewakannya pengasuh. Katanya agar membantu Tiara mengurus mereka, karena ibu mertuanya tidak akan bisa sering berkunjung kesini.
"Bentar ya sayang, biar adek dulu." Tangannya mengelus rambut azka dengan lembut. "Atau mau makan nasi sayang?"
"Mimimi.." Tiara kelabakan sekarang, dia memperhatikan Azilah yang ternyata sudah tertidur. Akhirnya dia bisa bernapas lega. Ditaruhnya bayi mungil itu di tempat tidurnya dan dia langsung membawa azka pada pangkuannya dan memberikan asinya pada sang anak.
Dia tersenyum pedih melihat Azka yang sangat mirip dengan Luthfy. Wajahnya seperti Fotokopi Luthfy, membuat Tiara selalu teringat pada suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meraih Surga Bersamamu [SELESAI]
Teen FictionPROSES REVISI CERITA INI DI UN-PUBLISH LALU DI PUBLISH KEMBALI SETELAH DI REVISI PER-PARTNYA. *** (Romance-Spiritual) Tiara khairunnisa merasa hidupnya tidak pernah tenang, slalu banyak ujian yang menguji kesabarannya. Mul...