Mencintai ciptaannya boleh, tapi jangan sampai melebihi cintamu pada penciptanya💚
***
Seperti yang dikatakan Tiara semalam, pagi ini dia bersama Luthfy sedang beres-beres untuk pulang ke apartemen. Ralat, hanya Tiara yang siap-siap karena Luthfy sedari tadi hanya diam. Luthfy bersikeras agar Tiara jangan dulu pulang, sedangkan Tiara yang sakit pun merasa sudah baik-baik saja. Tiara tersenyum melihat bagaimana Luthfy melarangnya sedari tadi.
Setelah selsesai, Tiara melihat luthfy yang sedang memperhatikannya.
"Sayang, bener mau pulang?"
"Iya mas, ayo."
Luthfy pun hanya menghela napasnya dan mengangguk, lalu dia menggandeng Tiara pergi dari rumah sakit ini.
Mereka masuk kedalam mobil dan mobil melaju dengan kecepatan sedang. "Besok kamu jangan sekolah dulu ya?"
Mendengar kata sekolah membuat Tiara membeku, dia trauma saat melihat kilas-kilas pembullyan Lisa padanya.
Tiara tidak mempermasalahkan jika fisiknya yang disakiti. Namun ini masalahnya baju dan kerudungnya dirobek, sesuatu yang slama hidupnya slalu ia tutupi. Meskipun Lisa perempuan, tetap saja Tiara merasa dilecehkan.
Aurat yang slalu ia sembunyikan, terbuka dengan entengnya oleh Lisa. Tiara tidak habis pikir, mengapa Lisa setega itu padanya. Baginya, sakit dipipi dan rasa pusing dikepalanya tidak ada apa-apanya dibandingkan sakit di hatinya.
"Sayang?" Luthfy melambaikan tangannya pada Tiara. Membuat Tiara terkesiap.
"Astagfirullah, kenapa mas?"
"Kamu gapapa kan? Masih ada yang sakit?"
Tiara menggeleng lirih, "Besok aku sekolah aja mas, aku gapapa."
"Jangan deh sayang, aku khawatir sama kamu." Luthfy menggenggam tangan Tiara.
"Kamu tenang aja, aku gak bakal kaya kemarin kok." Tiara mengelus lengan Luthfy berusaha membujuk.
Luthfy menghela napas, "Oke, tapi aku ikut. Aku ada urusan,"
"Mau ngapain?"
"Kamu lupa? kamu kan di-bully gara-gara ada yang nyebarin saat mas meluk kamu."
Saat akan menjawab, mobil mereka sudah sampai diparkiran apartemen. Mereka berdua turun dengan Luthfy menggandeng Tiara dengan lembut.
Saat sampai didepan apartemen, luthfy langsung memasukan beberapa angka disana dan pintu terbuka.
"Assalamualaikum," Ucap Tiara dengan pelan. Luthfy tersenyum.
"Waalaikumsalam" Tiara tertawa mendengar Luthfy menjawab salamnya.
Tiara berjalan dan dia terkejut melihat ruang tamu yang berantakan, bantal sofa yang bertebaran dilantai. Dia langsung mengecek kamar mereka dan kembali terkejut melihat sisa baju yang tidak ia bawa menumpuk diranjang.
Tiara membalikan badannya dengan bersedekap dada pada Luthfy yang sedang meringis malu.
"Sayang, maafin mas ya? Kamu tenang aja deh mas bakalan beresin semua ini."
Tetapi Tiara hanya diam dengan terus menatap Luthfy membuat luthfy salah tingkah. Luthfy mendekat pada Tiara.
"Dek, kamu marah?"
Tiara tidak mengatakan apapun namun matanya berkaca-kaca. Dia lalu memeluk Luthfy membuat Luthfy khawatir.
"Hey, kenapa? Ada yang sakit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Meraih Surga Bersamamu [SELESAI]
Teen FictionPROSES REVISI CERITA INI DI UN-PUBLISH LALU DI PUBLISH KEMBALI SETELAH DI REVISI PER-PARTNYA. *** (Romance-Spiritual) Tiara khairunnisa merasa hidupnya tidak pernah tenang, slalu banyak ujian yang menguji kesabarannya. Mul...