"Jika cinta datang tanpa disengaja, tetapi kenapa bisa sesakit ini"
-Salsa
🌻
Hari Senin yang cerah Shela seperti biasa berangkat menggunakan motor, sesampai diparkiran ia memarkirkan motornya. Dengan wajah lesu Shela berjalan melewati koridor dengan langkah berat. Kedekatan Vino dengan orang lain tadi malam berhasil membuat Shela badmood. Shela terus bejalan dengan lesu sambil menunduk, langkahnya terhenti ketika ada seseorang berada didepannya. Shela langsung mengangkat kepala untuk mengetahui siapa orang berada di depannya
"Apalagi ini nambah badmood aja" ucap Shela lirih hingga tidak terdengar oleh Nayla.
"Hallo" sapa Nayla.
Shela tersenyum terpaksa, "hai"
"Gue boleh ngomong sesuatu?" tanya Nayla.
"Nanti aja gimana? Soalnya gue lagi ada tugas yang belum dikerjain" jawab Shela.
"Ya udah kalo gitu nanti istirahat di taman" ucap Nayla, Shela hanya mengangguk lalu pergi melewati Nayla yang masih berdiri.
🌻🌻🌻
Bel Istirahatpun berbunyi Shela langsung merapikan bukunya lalu ia masukan ke laci. Shela beranjak dari tempat duduknya.
"Shel, lo mau kemana? " tanya Clara.
"Mau ketemu si songong" jawab Shela lalu Clara mengerti dan ia pergi kekantin sendiri.
Dari meja belakang Rayn mendengar ucapan Shela karna cukup keras. Rayn mengerti siapa yang Shela maksud. Shela langsung menuju taman seperti yang sudah di janjikan tadi. Ternyata Nayla sudah menunggu Shela sejak tadi di kursi panjang tengah taman. Shela duduk disamping Nayla dengan sikapnya yang bodo amat dia mau ngomong gue dengerin, mau diem gue diemin.
"Lo pacaran sama Rayn sejak kapan? " tanya Nayla membuka pembicaraan.
Shela diskakmat oleh pertanyaan Nayla. "Kapan gue jadian sama dia coba,? " ucap Shela dalam hati. "Gue tanya" ujar Nayla membangunkan pikirannya yang sedang berkreasi membuat tanggal.
"Emm...anu...tanggal 10 Februari" balas Shela.
"Dimana Rayn nembaknya? "
"Bentar deh, kok lo kayak polisi ya? " tanya balik Shela.
"Gue cuma pastiin aja"
"Mastiin apaan? lo gak percaya gue pacaran sama Rayn!"
"Percaya gak percaya. Karna sepengetahuan gue Rayn gak mungkin pindah hati secepet itu" jelas Nayla.
"Bisa aja pas kalian masih pacaran Rayn suka sama gue. Lo aja bisa masak Rayn gak bisa"
"Gue gak mau berantem, tapi inget perkataan gue! Rayn cuma bikin lo pelampiasan " seru Nayla langsung pergi meninggalkan Shela.
"Gila tu orang, bodoamat lah Rayn bikin gue pelampiasan atau apa kek. Siapa juga yang suka cowok kayak gitu" gumam Shela kesal.
Shela langsung kembali ke kelasnya, saat masuk ke area sekolah ada suara hantu terniang di telinga Shela.
"Heh" panggil Rayn sambil menyandarkan pundaknya ditembok.
"Gue kirain hantu" ejek Shela.
"Ganteng gini hantu" balas Rayn lalu mendekati Shela sehingga hanya berjarak beberapa senti.
"Lo yakin gak suka sama gue" ucap Rayn hingga napasnya terasa oleh Shela. Shela langsung mendorong bahu Rayn dengan keras sehingga terdorong jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayn
Teen Fiction"Awas aja jatuh cinta sama gue, " ucap Rayn. "Gak akan!" jawab Shela. Siapa yang tidak mengenal Rayn Elgio Altezza, siswa yang sudah mencuri perhatian satu sekolah. Tidak banyak bicara, humoris, jago main gitar, plusnya bisa membuat hati perempuan...