"Bukan siapa-siapanya dia jadi apa punya hak untuk cemburu"
-Shela
🌻
Matahari yang menyapa bumi di hari minggu menjadi kesibukkan tersendiri untuk Shela. Membuang baju dari lemari ke kasur karna terlalu sering kepakai lah, jelek, dan sebagainya, padahal banyak baju yang bagus yaa begitulah perempuan. Kasur Shela dipenuhi dengan tumpukan baju, Dita yang datang ke kamar Shela untuk menyuruhnya sarapan langsung terkejut melihat keadaan kamar anaknya.
"Shelaaa... Kamu ngapain" ucap Dita sambil menggelengkan kepalanya. Shela yang melihat Dita sudah didepan pintu hanya menunjukan deretan giginya.
"Pilih baju bunda... Buat nanti main sama temen" balas Shela menutup pintu lemarinya lalu menghampiri Dita.
"Cowok ya... "goda Dita.
"emmm... Iya"
"Yang penting kamu pulangnya jangan malem-malem" ujar Dita.
"Siap Bundaku"
"Kamu sarapan dulu terus nanti di beresin lagi" pinta Dita.
"Ok"
Shela langsung mengikuti Dita dari belakang menuju meja makan. Letta yang sudah selesai sarapan langsung memberekan piringnya ke dapur. Dita juga sudah sarapan dan beres untuk langsung bekerja ke butik. Shela yang berada di meja makan sendirian langsung mempercepat suapannya.
"Gak ada yang minta makanan lo " ujar Letta setelah selesai mencuci piring. Shela hanya menatap Letta sinis.
Selesai makan Shela langsung cepat-cepat mencucinya dan kembali ke kamar untuk memilih baju lagi. Shela sudah menemukan dua pilihan baju tetapi masih tetap bingung. Lalu Shela menuju ke kamar Letta sambil membawa ke dua bajunya.
"Kak,bagusan ini atau ini" ucap Shela menunjukan bajunya.
Letta yang berada dikasur berbaring langsung bangkit dan melihat baju Shela dari dekat.
"Emmm bagusan ini" timpal Letta.
"Ok thanks" ucap Shela langsung ingin beranjak pergi tetapi tiba-tiba tangannya dipegang oleh Letta.
"Kenapa? " tanya Shela.
"Lo mau jalan sama pacar lo? "
"Bukan"
"Terus sama siapa? kata bunda cowok"
"Kepo, makannya cari pacar biar gak ngurusin hidup orang mulu" ejek Shela.
"Gak nyambung onta"
"Bodo, bye" Shela langsung meninggalkan kamar Letta.
🌻🌻🌻
Gelapnya langitpun tiba tepatnya pukul 18.30 Vino sudah siap dan rapi
untuk pergi dengan Shela. Vino yang mengirim pesan bahwa ia akan berangkat disambut senyum yang mengembang dibibir Shela karena bisa bertemu lagi setelah sekian lama.
Kerjaan Rayn dan Aldo setiap hari memang sama persis yaitu bermain game. Vino yang berjalan didepan mereka mendapat reaksi dari Aldo."Lo mau kemana? " tanya Aldo.
"Nonton sama doi" balas Vino, Rayn yang mendengarnya langsung menghentikan permainannya dengan benda persegi panjang itu.
"Paling sama si Jono" ucap Rayn, Jono itu tetangga sebelah mereka yang memang sepantaran dengan Vino.
"Iri ngomong aja" timpal Vino langsung meninggalkan mereka berdua lalu berangkat menuju rumah Vino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayn
أدب المراهقين"Awas aja jatuh cinta sama gue, " ucap Rayn. "Gak akan!" jawab Shela. Siapa yang tidak mengenal Rayn Elgio Altezza, siswa yang sudah mencuri perhatian satu sekolah. Tidak banyak bicara, humoris, jago main gitar, plusnya bisa membuat hati perempuan...