! Tinggalkan jejak kalian!
Sore hari yang cukup melelahkan bagi Rayn ketika sampai rumah. Seperti biasa rumah hanya dihuni oleh tiga orang. Tanggal merah yang mengharuskan Vino dan Aldo asyik dirumah bermain game. Mengucapkan salam dengan nada bergumam. Berjalan tidak punya niat hidup sama sekali dengan membawa tas gunung dipundaknya.
Vino dan Aldo yang tidak menyadari masuknya Rayn ke dalam rumah saat melewati sofa yang mereka berdua duduki. Bi Inem yang melihat kehadiran Rayn saat akan naik tangga menuju kamarnya langsung membuatkan teh hangat. Baru menaiki 3 tangga Rayn sudah dibuat kesal oleh Vino.
"Katanya sih capek, " sindir Vino, Rayn tidak mempedulikannya dan malangkahkan kakinya lagi.
"Habis ini main sama gue bang, gue punya item baru. Bang Rayn pasti kalah ," ucap Aldo.
"BESOK," teriak Rayn dari pintu kamarnya.
"SEKARANG, " balas Aldo.
Rayn membuka pintu kamarnya dan langsung melempas tas gunungnya di samping kasur. Ia menjatuhkan seluruh badannya ke kasur berseprai hitam pekat. Menghembuskan napasnya kasar. Tidak butuh waktu lama Rayn bangun untuk mandi,karena terlalu gerah.
Setelah setengah jam menghabiskan waktunya di kamar mandi. Rayn turun ke dapur untuk makan karena perutnya yang sudah tidak bisa diajak kompromi. Menuruni tangga dengan rambut yang basah dan handuk yang ia kalungkan dilehernya. Memakai kaos warna hitam menambah ketampanan seorang Rayn. Sesekali ia mengeringkan rambutnya yang basah.
Menunggu makanan yang disiapkan Bi inem di meja makan. Rayn meminum teh hangat yang sudah berada didepannya. Aldo menghampiri Rayn di meja makan sambil maksa muka minta sesuatu.
"Ayolah bang. Sekali aja, " bujuk Aldo.
"Sama bang Vin. Gue mau tidur, " balas Rayn.
"Gue udah dikalahin berkali-kali, jadi males main sama dia," gumam Aldo.
Makanan sudah diberikan di depan Rayn oleh Bi Inem. "Makasih, Bi."
"Lo nya aja yang noob." Sambil melahap makanannya.
"Ayo buktiin," ajak Aldo.
"Besok. "
"Gak seru lo,"
"Abang lo ini, baru dari amazon nyari singkong. Pengertian dikit jadi adik," ucap Rayn.
"Gue masih gak ngerti. Kenapa punya abang segaring ini, " celetuk Aldo.
"Ya udah, lo tinggal hapus nama lo di KK. Biar gak jadi adik gue," ujar Rayn tidak terlalu jelas karena makanan yang ada dimulutnya.
Kalau bicara sama Rayn, Aldo tidak akan menang. Aldo memilih pergi ke ruang tengah untuk menguji kemampuannya lagi melawan Vino yang sejak tadi terus bermain game.
Selesai makan Rayn langsung ke kamarnya lalu membuka tas gunungnya yang tergeletak di lantai. Bukan untuk ia bereskan tetapi, hanya mengambil kertas yang Rayn cari. Melihat tulisan itu memang asing, Rayn kenal betul tulisan Nayla tidak seperti yang berada di kertas.
Rayn memutuskan untuk membawa kertas itu ke sekolah besok. Tidak ada kata libur walaupun setelah kemah. Sekolah yang tidak punya belas kasihan memang. Jika bukan karena mencari tahu tulisan itu, Rayn pastinya tidak akan masuk sekolah walaupun akan diberi point. Rayn tidak suka mengundur waktu nanti orang itu bakal tenang dan merasa aman sudah berbuat salah dan bakal membuat dia terus ngelakuin hal yang tidak baik.
🌻🌻🌻
Salsa : lo udah pulang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayn
Teen Fiction"Awas aja jatuh cinta sama gue, " ucap Rayn. "Gak akan!" jawab Shela. Siapa yang tidak mengenal Rayn Elgio Altezza, siswa yang sudah mencuri perhatian satu sekolah. Tidak banyak bicara, humoris, jago main gitar, plusnya bisa membuat hati perempuan...