Mari tinggalkan jejak!
Sore hari Vino akhirnya pulang ke rumah dengan perasaan lega, karena masalah antara dia dan Salsa terselesaikan. Lansung menuju dapur mengambil minuman dikulkas sebotol sprite. Ia bawa ke ruang tengah sambil menonton tv. Sebelum itu ia meletakan tasnya di kamar dahulu.
Bertemu Bi Inem yang sedang membersihkan kamarnya.
"Rayn belum pulang, bi? " tanya Vino sambil meletakkan tasnya ke meja belajar
"Udah dari jam sembilan, dia bolos tadi. Den, " jawab Bi Inem.
"Sekarang main, bi? " tanya Vino lagi.
"Nganterin teman ceweknya tadi di ajak kesini, " ucap Bi Inem.
"Apa bi," tanya Vino tidak percaya. "Beneran? "
"Iya den. "
Vino keluar dari kamarnya kembali ke ruang tengah menonton tv yang sedari tadi ia nyalakan.
"Bocah itu gak akan ngajak cewek, kalo bukan pacarnya. Pengen tahu gue kayak gimana, " gumam Vino ketika turun tangga. Vino menjatuhkan badannya ke sofa sambil memegang remot.
Tidak lama Rayn datang masih memakai seragam. Vino langsung beranjak dari tidurnya untuk menggoda Rayn. Ketika Rayn mendekat Vino langsung merangkul leher adiknya itu sambil mengacak rambutnya. Hingga Rayn berusaha melepasnya, tetapi tangan Vino terlalu kuat merangkulnya.
"Lo punya pacar gak bilang sama gue, ha? " ucap Vino lalu melepas rangkulan di leher Rayn.
"Apa sih! " kesal Rayn sambil merapikan rambutnya.
"Bawa cewek ke rumah kan lo, " ucap Vino lalu kembali duduk ditempat duduknya tadi, Rayn juga mengikutinya.
"Hmm. "
"Pacar baru gak dikenalin, " timpal Vino.
"Pacar boongan di sekolah, " jawab Rayn.
"Jahat bener lo. Kalo gak mau buat gue aja," celetuk Vino.
"Gak."
"Gak boleh tapi cuma dijadiin pacar boongan. Diambil orang tahu rasa," ucap Vino.
Rayn mengabaikan ucapan Vino dan langsung beranjak kembali ke kamarnya. Sampai dikamarnya Rayn baru ingat Vino bertemu dengan Salsa hari ini. Baru saja ia bicarakan ada bunyi dering ponsel yang tertera nama Salsa.
"Kenapa," tanya Rayn.
"Huwaaa ... Rayn, " ringis Salsa keras hingga Rayn sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Ditolak kan, " tebak Rayn mendekatkan ponsel ke telinganya lagi.
"Gak tahu, dia ngomong cuma pernyataan bukan nembak. Jadi menurut dia gue gak butuh jawaban iya atau enggak. Ya tapi emang bener, " cerita Salsa.
"Ditolak secara halus. "
"Gue bukannya ditolak. Cuma Vino pengen hubungan gue sama dia stay biar gak ada masalah, " ucap Salsa.
"Itu lo ngerti ngapain telpon gue, " celetuk Rayn.
"Masih ada perasaan sedih sedih gimana gitu-" ujar Salsa terpotong.
Telepon Salsa langsung dimatikan secara sepihak oleh Rayn, karena Rayn ingin tidur sejak tadi, tetapi terus diganggu.
Sedangkan Salsa kesal, baru cerita malah dimatiin gitu aja, dasar Rayn.
"Pengen gue masukin sumur, itu anak," cerocos Salsa sendiri.🌻
Setelah merapikan baju dari kemah yang belum Nayla rapikan. Ia langsung menidurkan badan ke kasur
empuknya. Lalu meraba ponsel yang berada diatas meja disamping kasur. Mengetik nama Jordi sebagai tujuan kenapa Nayla membuka ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayn
Novela Juvenil"Awas aja jatuh cinta sama gue, " ucap Rayn. "Gak akan!" jawab Shela. Siapa yang tidak mengenal Rayn Elgio Altezza, siswa yang sudah mencuri perhatian satu sekolah. Tidak banyak bicara, humoris, jago main gitar, plusnya bisa membuat hati perempuan...