Teman Rasa Pacar (31)

413 39 9
                                    

"Seseorang yang hadir dalam hidup kita pasti memiliki alasan"
-Shela

"Kalian kok bisa barengan," tanya Vino menatap mereka bingung.

"Maksudnya? " tanya balik Shela tidak mengerti apa yang Vino tanyakan. Rayn dan Shela langsung beranjak dari tempat duduk mereka.

"Rayn adik gue, " ucap Vino sambil tertawa kecil tidak percaya.

"Adik ?" Shela mengulang ucapan Vino yang mengatakan adik sambil menoleh ke Rayn yang berada di sampingnya, dengan raut wajah bingung. Sejak awal Rayn hanya diam melihat kebingungan diantara mereka berdua. Tebakkannya selama ini benar, Shela yang di ceritakkan Vino bukanlah orang asing.

"Kok kalian pada bingung ?" sahut Salsa.

"Gue sekelas sama Rayn, " timpal Shela.

"Berarti kalian berdua udah saling kenal ?" tanya Salsa. Di jawab anggukan oleh Shela.

"Pantes aja sih gue gak tahu, sekolah lo aja gak tahu, " ujar Vino terhadap Shela.

"Bagus kalau gitu, jadi gak ngerasa canggung. Rayn lo udah ambil tiketnya kan. Ya udah yuk nanti keburu habis filmnya, " ajak Salsa.

Salsa langsung menggandeng tangan Vino agar berjalan cepat berlalu dari mata Shela. Vino hanya mengikuti langkah Salsa sambil melihat ke belakang dimana tempat Shela masih berdiri terdiam di samping Rayn. Shela masih tidak percaya beginilah rasanya melihat orang yang ia sukai berjalan dengan orang lain.

Salsa menyadari bahwa Rayn dan Shela masih terdiam tidak mengikuti mereka. "Ayo, Rayn, Shel," ajak Salsa masih menggandeng lengan Vino dengan erat, Vino pun melihat Shela dengan wajah sedikit kesal.

"Gue mau ke toilet bentar, " ucap Shela.

"Ok cepetan, gue duluan sama Vino."

Shela mempunyai alasan untuk tidak ikut dengan Salsa terlebih dahulu sedangkan Rayn entah kenapa dia masih di samping Shela berada. Rayn mulai mengarahkan pandangannya ke Shela yang tengah menundukkan kepala.

"Kok bisa abang gue suka sama lo, " ucap Rayn untuk merubah suasana Shela yang cemburu.

Dengan cepat Shela memberi tatapan tajam, "Tanya aja, " balas Shela.

"Lo yang nembak abang gue kan, " ejek Rayn.

"GUE!" seru Shela hingga membuat pengunjung lain menatap ke arahnnya.

"Yang bener aja, gue masih pusing, bisa bisanya lo jadi adiknya Vino, " gumam Shela.

"Kalau gue emang di takdirin dari lahir. Seharusnya gue yang pusing, bisa bisanya lo jadi pacar abang gue, " timpal Rayn.

"Iya juga sih, aarghh udah ah malah pusing semua. Di tambah gue harus pura-pura di depan Salsa," keluh Shela.

"Bentar deh, gue mau ingetin lo sesuatu. Jangan kasih tahu sama anak-anak sekolah, inget! " ancam Shela.

"Anak-anak sekolah banyak, ada; paud, tk, sd, smp. Mana yang gak perlu gue kasih tahu, " balas Rayn nyeleneh.

"Maksud gue temen sekelas kita, " kesal Shela sambil menekan kata terakhir.

Rayn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang