Twenty two (26)

481 37 8
                                    

"Lebih baik melepas atau mempertahankan? "
- Shela

08.00 pm

Rayn dan Aldo sekarang benar-benar merasa bosan. Hanya mendengarkan cerita kedua orang tua yang saling bercengkrama. Bukan hanya mereka berdua saja Salsa pun begitu. Keluarga Leo dan Deni memang sudah memesan restoran sebelumnya. Ingin rasanya mereka bertiga keluar dari pembicaraan yang garing.

Memasang senyum terpaksa dan menyimak pembicaraan dengan terpaksa. Aldo mengode Salsa untuk meminta izin untuk pindah tempat duduk setelah makanannya habis. Tidak ada acara penting apapun untuk makan malam ini. Hanya ingin bertemu setelah lama Leo tidak berjumpa dengan Deni.

Sehabis makan Salsa memberanikan diri untuk meminta izin. "Pa, Ma, Om, Tante. Aku sama Rayn, Aldo boleh duduk bangku disana buat lihat pemandangan? " izin Salsa.

"Oh ya silahkan, gak pa pa. Nanti om bilang biar gak dikira pelanggan baru, " balas Leo.

Akhirnya mereka berpindah tempat duduk agar merasa bebas untuk berbicara dan bermain hp.

"Vino telat ya? Atau gak ikut? " tanya Salsa membuat Aldo berhenti bermain ponsel.

"Dia gak ikut kak," jawab Aldo.

"Kenapa? "

"Kurang tahu sih, kak. Berangkatnya bareng, tapi katanya mau ketemu teman. Udah izin papa juga, " jelas Aldo.

"Cowok apa cewek?"

"Mana aku tahu, aku bukan malaikat yang ngikutin dia kemana mana," timpal Aldo.

"Lo tahu darimana soal itu? " sahut Rayn.

"Di ajarin guru gue dong, " balas Aldo.

"Gue tebak buku keburukan lo 1 miliyar lembar, lebih malahan," ejek Rayn.

"Enak aja. Kosong tahu bersih gak ada tulisan sama sekali," balas Aldo.

"Kalo itu buku kebaikan lo, gak ada isinya sama sekali, " timpal Rayn.

"Jangan fitnah. Buku kebaikan gue sampai gak cukup buat ngisi kebaikan gue lagi," ujar Aldo.

Salsa yang bosan melihat mereka berdua berantem terus. " Hih, diem. Malaikat juga nyatet kalian berantem kayak gini. Bukan 1 miliyar aja, tapi 1 triliun, " kesal Salsa.

Mendengar kekesalan Salsa mereka berdua langsung diam dan bermain ponselnya yang di depannya kembali.

"Apa Vino ketemu sama Shela, " tebaknya dalam hati.

🌻

Damn seperti yang Shela pikirkan sebelumnya. Harus jawab apa kalo gini beneran terjadi. Shela melipat kertas yang diberikan Vino lalu menatap Vino dengan wajah harus senang atau bingung campur aduk. Vino melihat Shela dengan penuh harap dan tersenyum. Bahwa jawaban yang akan Vino terima nanti ia akan ikhlas.

Beberapa menit mereka berdua diam dengan pikiran masing-masing. Hingga Vino memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
"Aku gak minta kamu jawab sekarang. Kamu bisa jawab kapanpun yang kamu mau," ucap Vino.

Rayn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang