#6

3.6K 174 0
                                    

"Iya nggak sukanya kenapa? Pasti kan ada alasannya? Nggak mungkin kamu tiba-tiba nggak suka sama cowok,bahkan semua cowok."

"Oke aku cerita sama kamu. Jadi ceritanya itu-"

"Sorry. Acara udah mau mulai. Kalian bisa ke aula sekarang." Ucap salah satu senior wanita yang tiba-tiba datang menghampiri.

"Ohh iya. Kita kesana sekarang." Jawab Acha.

Mereka lalu menuju pusat acara itu diselenggarakan.

*********
Malam semakin larut,sesaat setelah acara itu selesai Acha tiba-tiba menepuk punggung Zee pelan. Spontan,Zee pasti akan merespone pada Acha.

"Kenapa Cha?"

"Ee- emm Zee,lo balik ke kost-an sendiri ga papa kan? Aku ada urusan sebentar." Ucap Acha sedikit terbata.

Zee mengernyitkan dahinya,memfokuskan tatapan ke wajah gugup Acha.

"Bisa kan?" Tanya Acha sekali lagi.

"Lah kamu mau kemana emang? Ada masalah?" Tanya Zee.

"Ee- enggak Zee. Udah ya,aku pergi dulu. Nih kunci kamar nya. Nanti tolong bukain pintu pas aku pulang ya. Makasih." Acha lalu cipika-cipiki dengan Zee.

Zee masih dengan wajah bingung nya.

"Udah ya,bye." Ucap Acha meninggalkan Zee.

"Kenapa sih tuh anak?" Batin Zee.

"Terus aku gimana pulangnya dong? Udah jam segini lagi,masih ada ojol nggak ya-" ucap Zee ragu.

Tanpa berfikir lagi Zee lalu meninggalkan ruangan itu,diluar malam sudah semakin gelap,ditambah lagi gerimis sudah membasahi kota Jakarta saat itu. Masih belum mendapatkan ojol,Zee semakin khawatir. Fikiran tidak-tidak semakin melayang di otaknya. Bagaimana dia bisa pulang malam ini-?

"Aduh! Ujan lagi. Ya Allah gimana ini?" Rasanya tetesan air mata Zee tak sabar ingin terjun ke pipi merahnya.

"Ya Allah Zee takut,nanti kalau ujannya makin deras gimana? Please jangan ujan dulu dong-. Huaa Zee pulang ke kost-an dengan selamat,bagaimanapun caranya- please-" Lirih Zee dengan memejamkan matanya,masih di gerbang kampusnya.

Mahasiswa-mahasiswa baru terlihat berlalu lalang keluar dari gerbang itu. Semakin sedikit tampak batang hidung dari orang-orang di sana. Dan- sekarang mungkin hanya tersisa Zee disana. Entahlah-

"Hallo-" ucap seorang lelaki dari dalam mobil Fortuner berwarna hitam.

"Hallo-" sekali lagi lelaki itu berkata sedikit canggung pada Zee yang masih belum sadar jika lelaki itu bermaksud bicara dengannya.

Hingga beberapa detik setelah Zee melihat ke arah lelaki itu,iq baru sadar jika lelaki itu memang sedang menyapanya.

"Iya-?" Ucap Zee sedikit ragu.

Lelaki tampan yang mungkin adalah senior Zee dengan tubuh tinggi semampai dan kulit putih bersih itu mulai menuruni mobilnya bermaksud menghampiri Zee.

"Mahasiswa baru ya?" Tanya lelaki itu.

"Em- iya." Jawab Zee sedikit merunduk.

"Kok belum pulang? Udah malem loh ini-"

"Iya,ini lagi nunggu taxi apa ojol gitu,tapi nggak ada."

"Anak asli sini bukan?"

"Enggak,aku nge-kost."

"Yaudah bareng gue aja,gue anterin. Daripada lo nunggu disini malem-malem kan bahaya." Kata lelaki itu dengan sikap sedikit-? Dingin.

Zee berfikir sejenak,apakah lelaki ini akan benar-benar mengantarkan ia pulang ke rumah atau malah-? Oh tidak! Fikiran tidak jelas itu mulai melayang di otak Zee lagi.

Assalamualaikum CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang