Sore berlalu, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 20.20 WIB. Mengingat tadi makanan yang dibawa Acha belum sempat mereka makan,Zee berinisiatif mengambil dan menghangatkan makanan tadi. Setelah itu Zee menghidangkannya di piring.
"Cha- kamu laper ga? Makan yuk."
"Iya kok aku udah laper lagi ya BTW. Oh yang tadi belum kamu makan? Udah dingin dong?"
"Santuy! Kan udah dipanasin. Yaudah ayok makan."
Drrttt drrttt
Ponsel Zee yang berada di atas laci,bergetar."Bentar ya Cha- kamu makan dulu aja gapapa." Ucap Zee.
"Okay!"
Setelah Zee lihat ternyata itu adalah panggilan masuk dari-? Gibran.
Namun,Zee memilih untuk menolak panggilan masuk dari Gibran. Dia berpikir untuk mengirim pesan saja, kemudian cepat-cepat ia mengetikkan sesuatu sebelum akhirnya Gibran menelfon kembali."Mas,Zee minta buat sekarang-sekarang ini tolong jangan dulu hubungin Zee. Zee ngga mau ada salah paham lagi nantinya,selesaikan dulu urusan mas. Makasih. Zee ngga marah kok dan mas Gibran gaperlu minta maaf." Kira-kira seperti itu Zee mengetikkan pesannya di WhatsApp. Ia seakan sudah tau maksud Gibran menelfonnya.
Tidak sampai lima detik,check list centang dua abu-abu langsung berubah berwarna biru.
"Hmm oke-" balas Gibran singkat.
Sehabis itu tak ada lagi percakapan di WhatsApp antara mereka berdua.
"Siapa Zee?" Tanya Acha.
"Bukan siapa-siapa. Udah makan aja yuk."
"Ohh yaudah-"
Mereka berdua dengan santai menyantap makanan tadi. Namun, sesekali Zee melamun di tengah aktivitasnya. Setelah itu mereka memilih untuk beranjak tidur sesudah membersihkan diri. Namun,sesaat setelah Acha tidur- Zee masih saja terjaga di malamnya. Terlihat seperti orang memikirkan sesuatu yang membuat ia cemas dan-?
Entahlah.*********
Malam berlalu. Hari ini kebetulan adalah hari Minggu,hari dimana semua orang menghabiskan waktu akhir pekannya. Pagi datang dengan semburat warna kuning matahari. Sinar yang datang seolah memberikan gairah mengawali aktivitas harian semua orang di muka bumi. Begitu pula dengan Zee dan Acha tentu saja, kemarin mereka memang sempat merencanakan untuk sekedar lari pagi hari ini di salah satu taman kota dekat kostnya.
Pagi-pagi sekali setelah mereka mendirikan sholat subuh- sekitar pukul lima mereka mandi dan bersiap, kemudian sekitar pukul 05.30 mereka siap untuk lari pagi hari ini."Udah belum Zee?" Tanya Acha sudah menunggu Zee yang tengah memakai sepatu bermerk Nike warna putihnya.
"Udah- yuk!" Jawab Zee.
"Emm- siapa yang paling cepet sampe ke taman kota,dia yang menang. Yuhuu." Ucap Acha saat mereka keluar dari gerbang kost-an mereka,tapi tanpa aba-aba ia langsung lari begitu saja.
"Ehh! Curang bat!" Timpal Zee langsung mengejar Acha.
Setelah sekitar beberapa menit, ternyata yang sampai duluan di taman kota adalah-? Zee.
"Yeaayy! Zee adalah pemenangnya- hahaha." Teriak Zee di depan Acha."Huh huh huh. Haiyaah dahlah cape aku." Ucap Acha terlihat sangat kelelahan.
"Gini-gini aku pernah menang lomba maraton di sekolah tau. Hahaha-" ucap Zee lagi.
"Iya iya. Dah cape aku sumpah." Timpal Acha.
"Sama ih,aku juga cape."
"Cangcimen cangcimen. Aqua Aqua nya yok. Dibeli dibeli." Teriak penjual minuman yang biasa jualan di taman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Captain
Teen FictionAzzura Yaquta Hamra, Gadis millenial,pandai,berparas cantik yang selama ini hidup di kalangan pondok pesantren modern. Tahun ini adalah tahun terakhir ia menuntut ilmu di pesantren masyhur itu,dan dari sini lah kisah kehidupan gadis yang biasa di pa...