Zee tak membalas lagi pesan singkat dari Gibran. Namun-
"Hei."
"Hello."
"Zee."
"Ih kok gk dibales."
"Ah kamu mah."
"Zee."
"Azzura..."
"Yaquta..."
"Hamraaaaa."
"Satuuuu."
"Duaaaa."
"Tiiiiii-"
"Gaaaa!"
"Ah maless aing,atuh dibalesnya lama."Gibran terus saja spam pesan singkat pada Zee,padahal waktu itu Zee sedang menunggu Go-food di teras depan dan meninggalkan ponselnya dikamar.
Setelah beberapa menit menunggu makanan yang dikirim tadi,akhirnya Zee kembali ke kamar dengan membawa makanan yang wadah luarnya bertuliskan Mc'D itu.
Setelah sampai dikamar dannmembuka ponselnya,Zee dibuat heran dengan pesan-pesan yang sebenarnya tidak begitu penting dari Gibran. Tapi,untuk Zee itu adalah sesuatu yang-? Berbeda.
"Kenapa si mas-nya? Sejak kapan hobi nge-spam gini? Sejak kapan juga alih profesi jadi kang ojol dan pelawak? Hahahaha " Balas Zee.
"Sejak aku bilang aku suka sama kamu."
"Hmm."
"Ya kamu juga- lama bat balesnya."
"Kan Zee tadi nunggu abang ojol-nya didepan,gimana toh? Katanya tadi disuruh nunggu."
"Yaudah makan dulu gih."
"Hmm OTW."
Setelah beberapa menit, akhirnya Zee berhasil mengabiskan makanannya. Dan seolah tau bahwa Zee baru saja selesai makan, Gibran kembali membunyikan notifikasi di ponsel Zee .
"Udah?" Tanya Gibran.
"Udah."
"Gitu dong makan tuh yang banyak. Biar ngga sakit-sakit."
"Zee kekenyangan tau. Tadinya mau ngga dihabisin,tapi sayang."
"Ih aku gak nyangka sama kamu."
"Kenapa?
"Kamu bisa sayang-sayangan juga ternyata."
"Ihh bukan gitu, maksudku tuh sayang makanannya kalo ngga dihabisin... Soalnya tinggal dikit."
"Ohh gitu? Padahal aku udah seneng sendiri." Goda Gibran.
"Ihh apasih? Gajelas. Udah ah Zee sholat dulu."
"Loh belum sholat?" Tanya Gibran.
"Belum. Emang mas Gibran udah?"
"Udah donggg." Balas Gibran bangga.
"Yaudah alhamdulilah."
Tepat setelah Zee meletakkan mukena nya yang tadi digunakannya untuk sholat, sekitar puku 20.15 tiba-tiba listrik disana padam. Tentu saja hal ini sontak membuat Zee kaget dan semakin merasa ketakutan.
"Aduh. Gimana nih?"
"Gapunya lilin lagi."
"Aaaaa Zee takut ya Allah..."
"Ahh telfon Acha aja deh."
Zee kemudian menelfon Acha,namun nihil tak ada jawaban. Acha memang biasa mengheningkan suara ponselnya, kecuali saat ia memang benar-benar tidak sedang mengerjakan atau melakukan sesuatu ia baru membunyikan media volume ponselnya.
"Yah. Ga diangkat lagi."
"Apa nelfon Umi aja ya?"
"Eh ngga deh- takut ganggu. Ntar malah dikiranya aku kenapa-kenapa,kan repot."
"Aaaa gimana nih. Apa telfon mas Gibran aja?"
"Yaudah deh telfon mas Gibran aja."
Tanpa ba-bi-bu Zee langsung berusaha untuk menghubungi Gibran. Dan beruntungnya,setelah satu kali tak ada jawaban- Gibran menjawab panggilan kedua dari Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Captain
Novela JuvenilAzzura Yaquta Hamra, Gadis millenial,pandai,berparas cantik yang selama ini hidup di kalangan pondok pesantren modern. Tahun ini adalah tahun terakhir ia menuntut ilmu di pesantren masyhur itu,dan dari sini lah kisah kehidupan gadis yang biasa di pa...