"Cha-" panggil Zee.
"Kenapa?"
"Kamu semalam habis dari mana sih?" Tanya Zee sambil mengenakan pashmina nya.
"Ee- emm nggak kemana-mana kok.."
"Ihh udah lagi Cha,cerita aja kalau ada masalah."
"Hmm nggak ko Zee,gapapa. Orang cuma urusan kecil. Udah ah yuk berangkat."
"Ohh yaudah kalau nggak mau cerita."
"Bukannya gamau cerita Zee,tapi-"
Triing tririiriing triing-
Jam weker tiba-tiba berbunyi nyaring menghentikan obrolan dua gadis itu."Ehh udah jam segini,buruan yuk. Takut telat." Ucap Acha. Mungkin bermaksud-? Mengalihkan pembicaraan.
"Oh iya. Yaudah yuk." Balas Zee begitu saja.
Mereka berdua lalu berangkat ke kampus dengan memesan TAXI online. Tak membicarakan tentang kemana sebenarnya Acha pergi semalam,mereka justru tampak asyik membicarakan hal lain. Sepertinya Zee sudah lupa tentang pertanyaan yang tadi belum sempat terjawab oleh Acha.
"Makasih ya Pak- ini uang nya." Ucap Zee pada pengemudi TAXI.
"Iya mbak. Sama-sama." Jawab supir paruh baya itu.
Mereka berdua lalu turun dan mulai berjalan memasuki garbang kampus elite itu.
"Zee! Aku duluan ya,soalnya kelas udah mau mulai- bye." Kata Acha semangat.
"Iya waalaikumsalam-" jawab Zee membelolokan mata nya.
"Ehehe. Assalamualaikum-" balas Acha tersipu.
"Haddeh. Yaudah sana."
Tiba-tiba tampak ada tarikan tangan yang sedikit membuat Zee terpental ke belakang.
"Aww!" Ucap Zee spontan.
"Sorry sorry. Sakit ya?" Ucap lelaki yang barusan menarik tangan Zee.
"Ngga- gapapa, emm tapi- sorry Gib,bisa lepas tangannya ngga?" Jawab Zee lirih sedikit sungkan dengan orang yang ternyata adalah-? Gibran.
"Ehh ii-iya iya sorry sekali lagi. Gue cuma mau balikin handphone lo,semalam ketinggalan di kursi mobil gue."
"Ya Allah... aduh kok aku baru ngeuh,dari semalem ternyata aku emang nggak pegang handphone."
"Nah makanya-" timpal Gibran sembari memberikan handphone yang sedari tadi berada di genggamannya.
"Euuh sekali lagi makasih ya- jadi ngga enak." Jawab Zee dengan menggigit bibir bawahnya.
"Santai aja-"
"Emm yaudah kalau gitu, kelas aku dimulai sebentar lagi. Duluan ya- assalamualaikum." Kata Zee yang akan beranjak pergi,masih dengan kepala sedikit merunduk.
"Waalaikumsalam." Jawab Gibran.
Beberapa detik- sepertinya mata Gibran tidak dapat mengalihkan pandangan dari arah Zee pergi. Tak sadar,ia sedikit menaikkan kedua alis tebalnya dengan senyum tipis.
"Hah! Apaan dah! Nggak beres!" Gertak Gibran pada dirinya sendiri.
*********
Byurrr-Satu cup minuman bersoda tak sengaja tumpah membasahi kemeja hitam Zee.
"Yaampun. Yah sorry-sorry gue ga sengaja." Ucap seorang gadis yang baru saja menumpahkan minumannya dan refleks berhenti dari aktivitas berjalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Captain
Teen FictionAzzura Yaquta Hamra, Gadis millenial,pandai,berparas cantik yang selama ini hidup di kalangan pondok pesantren modern. Tahun ini adalah tahun terakhir ia menuntut ilmu di pesantren masyhur itu,dan dari sini lah kisah kehidupan gadis yang biasa di pa...