Pagi itu, semburat sinar matahari tampak berseri. Memberikan semangat untuk mengawali hari. Cuaca juga terlihat cerah saat ini. Sekitar pukul delapan pagi itu ada seorang perempuan dari kamar lain mengetuk pintu kamar Zee.
Tok tok tok...
Lagi-lagi hari ini Zee ketiduran masih dengan menggunakan mukena lengkap, ia pun terkejut mendengar ketukan pintu itu. Dalam keadaan yang masih setengah sadar,ia membukakan pintu dan melihat siapa yang ada di depan pintunya.
"Misi..." Kata perempuan itu, sambil terus mengetuk pintu kamar Zee.
"Iya iya sebentar." Jawab Zee bergegas membukakan pintu untuk gadis itu.
"Eh kenapa Mir?" Tanya Zee setelah tahu bahwa yang mengetuk pintunya ternyata adalah Mira,teman kost nya- hanya saja mereka beda kamar.
"Ada yang nyariin di depan."
"Nyariin aku?"
"Iya,aku suruh tunggu di gazebo depan sih."
"Siapa Mir?"
"Gatau,dia cuma minta tolong buat panggilin kamu katanya."
"Ohh yaudah, makasih ya..."
"Yoi. Aku duluan ya." Pamit gadis itu.
Zee yang masih menggunakan mukena lengkap berwarna putih pun beranjak keluar dan melihat siapa yang mencarinya,sepagi ini. Dan benar, saat ia perhatikan dari kejauhan ternyata ada lelaki yang duduk di gazebo depan sambil memainkan ponselnya dan ternyata ia adalah? Gibran. 'Sepagi ini?' Pikir Zee.
"Adduh! Aku ketiduran lagi." Gerutu Zee.
"Udah gitu masih pake mukenah,belum mandi juga." Lanjutnya.
"Apa Zee ganti baju dulu aja ya? Yaudah deh ganti baju dulu aja."Zee kembali ke kamarnya untuk sekedar mengganti baju.
Sekitar 15 menit,Zee baru keluar dari kostan-nya dengan rok plisket berwarna maroon lengkap dengan outer rajut yang ia kenakan,tak lupa dengan tas kecil berwarna senada. Tidak menunggu lama, kemudian ia mulai menghampiri Gibran yang tengah sibuk dengan ponselnya.
Tak ada sapaan,namun Gibran menyadari bahwa ada seseorang berdiri di hadapannya dan itu adalah Zee.
"Lama ya?" Tanya Zee,sungkan.
"Engga kok..., alhamdulilah ga Sampe lumutan aku nunggunya."
"Ihh jangan gitu... Maaf."
"Gapapa-"
"Lagian kamu kenapa pagi-pagi banget? Kan aku belum siap-siap."
"Iya udah,aku yang salah. Maaf ya..."
"Hahaha ga juga... Kita sama-sama salah deh."
"Yaudah yuk-"
"Emang mau kema si?" Tanya Zee.
"Kemana aja asal berdua."
"Lah? Ga jelas."
Mereka berdua pun langsung menuju mobil Gibran. Sesaat setelah mereka masuk,lebih tepatnya saat beres mengenakan sabuk pengaman pada kursi mobil Gibran, tiba-tiba..
Haaciiwww-
Gibran bersin dengan hidung yang sedikit memerah. Hal ini sontak membuat Zee menoleh kearahnya. Namun, Zee fikir mungkin memang Gibran tidak sengaja bersin waktu itu.Saat diperjalanan, Gibran memulai perbincangan di antara mereka.
"Jadi kita kemana nih?"
"Ya gatau,kan kamu yang ajak jalan."
"Ke mall,ya? Mau ngga?"
"Emm, terserah deh."
"Iya udah."

KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Captain
Teen FictionAzzura Yaquta Hamra, Gadis millenial,pandai,berparas cantik yang selama ini hidup di kalangan pondok pesantren modern. Tahun ini adalah tahun terakhir ia menuntut ilmu di pesantren masyhur itu,dan dari sini lah kisah kehidupan gadis yang biasa di pa...