Belum sempat Gibran menjawab salam dari Zee-
"Eh iya. Makasih ya coklatnya- Zee suka coklat." Ucap Zee membalikkan badannya sambil tersenyum lebar. Kemudian ia pergi begitu saja.Tak menjawab, Gibran hanya tersenyum dan berkacak pinggang sembari merasakan kegirangan di hatinya melihat Zee bisa tersenyum karenanya.
Tepat setelah Zee menghilang dari pandangan, tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundak Gibran.
"Hai Gib!"
Spontan Gibran menoleh kearah seseorang yang menepuk pundaknya.
"Maya?" Ucap Gibran pada perempuan yang ternyata adalah Maya.Maya tersenyum.
"Lo dari kapan disini?" Tanya Gibran khawatir jika ia juga sempat melihat Zee dengannya.
"Baru aja kok."
"Emm- kenapa May?"
"Ntar pulang kampus,Lo temenin gue ya? Bisa kan?"
"Kemana?"
"Ke toko buku."
"Gue usahain deh. Yaudah gue ke kelas dulu ya. Bye." Ucap Gibran.
"Okay."
Sore itu, setelah Gibran selesai mengikuti mata kuliahnya ia langsung menuju parkiran karena melihat Maya sudah menunggunya di sana. Sebenarnya ia ingin menolak ajakan Maya hari ini,karena ia merasa tidak enak dengan Zee. Tapi mau bagaimana? Ia tak mungkin menolak ajakan Maya dengan tanpa alasan yang jelas. Untung saja Zee tak mengetahui jika Maya bersama dengan Gibran hari ini,karena ia memang nampaknya sudah pulang dari siang tadi bersama Acha.
Saat mereka sampai ke toko buku yang cukup besar itu semua berjalan seperti biasa, dengan Maya yang sibuk mencari-cari buku dan alat tulis. Sementara Gibran hanya berjalan mengikuti Maya yang sesekali bertanya tentang barang yang akan ia beli. Hingga sampai-
"Kak? Ngapain disini?" Bisik seseorang perempuan yang menarik lengan baju Gibran saat Maya sedang sibuk dengan aktivitasnya.
"Acha? Lo ngapain disini?"
"Lah. Kakak yang ngapain disini? Sama kak Maya lagi-"
"Gue cuma nemenin dia, Acha."
"Gawat!"
"Gawat kenapa,Cha?"
"Kakak tuh sebenernya beneran suka ga sih sama Zee?"
"Ya iya lah."
"Tapi ini kenapa barengnya sama Maya? Nanti kalau Zee lihat gimana?"
"Nggak..., lagian Zee juga kan gaada disini kan?"
"Ya Acha kesini sama siapa lagi kalo bukan sama Zee?"
"Hah? Zee ikut Lo juga? Disini?"
"Iya. Mending kakak buruan pergi deh sebelum Zee liat."
"Ya Maya itu belum selesai,Cha."
"Ya pulang duluan kek?"
"Yakali? Nggak bisa gitu lah,masak gue ninggalin dia? Orang dia kesini tadi pake mobil gue juga."
"Gibran? Dicari-cari kok malah disini?" Ucap Maya yang tiba-tiba muncul di belakang Gibran.
"Ehh-" Gibran gugup.
"Ini yang kemarin kita ketemu di taman kan? Hai." Ucap Maya menyapa Acha.
"Iyah- hai juga,kak." Balas Acha.
"Yaudah yuk Gib. Buku yang gue cari keknya ada disana deh-" Maya memegang dan menarik tangan Gibran.
Belum sempat mereka pergi dari sana-
"Acha,ini novel kemarin yang kamu ceritain bukan sih? Bagus-" Benar saja,Zee tiba-tiba muncul dari arah belakang Acha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Captain
Teen FictionAzzura Yaquta Hamra, Gadis millenial,pandai,berparas cantik yang selama ini hidup di kalangan pondok pesantren modern. Tahun ini adalah tahun terakhir ia menuntut ilmu di pesantren masyhur itu,dan dari sini lah kisah kehidupan gadis yang biasa di pa...