Kalian bacanya pelan-pelan ya,biar part ini keliatan panjang hihihi soalnya part nya pendek😆 Maapkan author yang sok sibuk ini😌
Love you readers😙***********
Sore itu saat ia membeli kitab di pinggiran jalan sekitar pesantren,sekilas ia melihat gadis cantik yang terlihat mirip dengannya,tapi saat Zee tak sengaja melihat,tapi saat ia mengetahui bahwa Zee tak sengaja melihatnya ia langsung beranjak pergi dengan langkah tergesa-gesa. Tanpa ba bi bu ia segera menghampiri gadis itu,namun gagal. Ya,terlalu ramai jalanan saat itu karena di penuhi dengan santri-santri pondok yang keluar mungkin karena suatu keperluan."Mbak!!!" Teriak Kayra,memanggil kakaknya mengisyaratkan agar cepat kembali.
"Iya iya sebentar." Ucap Zee masih mencari-cari gadis yang mirip dengannya itu.
"Mbak lihat apa sih?" Tanya Kayra.
"Nggak. Nggak papa."
"Yaudah balik yuk."
"Mbak kan belum nemu kitab yang mbak cari Kay,bentar lah." Jawab Zee.
"Ini udah mau maghrib mbak. Nanti Babah bisa marah kalau pulang telat." Ujar Kayra.
"Hufft yaudah deh." Jawab Zee.
***********
Tiga minggu berlalu seakan cepat sekali. Hari ini adalah hari dimana kelas XII angkatan 2019 akan menjalankan wisuda purna yang biasa disebut 'muwadaah' di pesantrennya. Ya,acara dimulai jam tujuh tepat. Pagi-pagi sekali semua santri sudah bersiap mengikuti acara perpisahan ini.Satu sahabat Zee yang bernama Syahda sama sekali belum tampak datang pada acara tersebut. Entah apa yang yang tengah terjadi pada sahabat sebangku Zee itu. Dan ya, saat perjalanan menuju gedung tempat wisuda ia sempat melihat Zee sama sekali belum bersiap untuk mengikuti wisuda hari ini,bahkan ia tampak sedang memikirkan sesuatu di pinggiran sungai dibawah gunung yang terlihat menjulang tinggi di kota lumpia itu.
"Tolong berhenti sebentar Pak." Ucap Syahda pada supir nya.
"Iya mbak,tapi ini sudah hampir jam tujuh,apa mbak tidak takut kalau terlambat nanti?" Tanya Pak supir.
"Tidak pak. Sebentar saja kok." Jawab Syahda.
Syahda menuruni mobilnya untuk segera menghampiri gadis yang tengah duduk di dekat sungai itu. Tentu saja dengan rasa penasaran,bukannya siap-siap tapi Zee malah duduk seperti orang merenung di sana,bahkan seharusnya ia sekarang sudah berada di gedung tempat dilaksanakannya wisuda hari ini.
"Zee!" Syahda menepuk pundak gadis itu dari belakang.
Merasa tersentak,gadis itu spontan melihat kearah sumber suara itu.
Tapi tak seperti biasanya,Zee terlihat seperti- gugup? Iya benar,ia terlihat gugup saat ini. Tapi kenapa-?
"Kenapa belum sia-" Ucapan Syahda terpotong.
"Lepasin." Berontak gadis itu saat Syahda menggenggam tangannya.
"Kamu kenapa sih?" Syahda tak melepaslan genggamannya malah semakin memper-erat.
"Kenapa belum siap-siap? Sebentar lagi acara di mulai dan kamu malah masih disini." Ucap Syahda.
"Lepasin saya!" Ucap gadis itu.
"Saya bukan Zee." Jelas gadis itu membuat Syahda semakin bertanya-tanya.
Gadis itu semakin keras berusaha melepaskan genggaman dan berhasil lolos dari erat genggaman Syahda saat itu.
Syahda membiarkan gadis itu berlari menjauh dan mulai kembali menuju mobil dengan berfikir keras sebenarnya ada apa dengan Zee? Apa benar gadis itu bukan Zee? Jelas-jelas wajahnya sama,hanya satu perbedaan. Ya,ada tahi lalat kecil di atas bibirnya sedangkan Zee sama sekali tidak mempunyai tanda itu di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Captain
Novela JuvenilAzzura Yaquta Hamra, Gadis millenial,pandai,berparas cantik yang selama ini hidup di kalangan pondok pesantren modern. Tahun ini adalah tahun terakhir ia menuntut ilmu di pesantren masyhur itu,dan dari sini lah kisah kehidupan gadis yang biasa di pa...