Shika menggigiti ujung kukunya sembari mondar mandir di dalam kamarnya. Gaun panjang yang dikenakan tidak membuat langkahnya tersandung.
"Aduh cyin.. pusying deh eike ngeliat yey mondar mandir mondar mandir. Kenapose?"
Sebuah suara cempreng dari seorang 'wanita' yang terjebak di dalam tubuh lelaki menghentikan aksi Shika. Dia adalah salah satu pegawai salon yang di bawa Sehan untuk mendadani dirinya.
"Huuss! Ngga sopan yeti, jaga omongan lo." Protes salah satu temannya, yang ini beneran cewek tulen.
"Kesel deh Mak, doi udah cantik begindang masih aja ngga pede. Aarrgghh ya ampyyuunnn.. lipstiknya belepotan kan!" teriak 'wanita' itu lagi.
"Maaf. Aku nervous." Sahut Shika. Ia kembali duduk di depan meja rias.
"Penampilan ibu udah sempurna. Pasti pak Sehan terpana deh ngeliat ibu." Kata penata Rias yang sedang memperbaiki lipstik Shika.
"Kalau ngga mau biar eike aja yang menggantikan yey. Uuhh gandengan tangan sama babang sehan cucok meong bo."
"Jangan ngimpi! Yang ada pak Sehan malah jijik duluan ngeliat elo."
"Aaakkkhh sakit tauk." Teriak wanita jadi-jadian itu saat temannya menimpuknya dengan brush.
"Sudah selesai bu."
***
"Mas."
Sehan yang merasa terpanggil mendongakkan kepala mengikuti sumber suara. Tampak Shika sedang menuruni anak tangga satu persatu.
Sehan berdiri dari duduknya dan memandang istrinya tanpa berkedip. Terpana dengan penampilan Shika yang memakai black dress V neck berbahan brukat dari designer ternama, belahan kerahnya memanjang sepanjang dada. Satu set perhiasan camellia bud merk chanel mempercantik tampilan Shika malam ini.
"Ayo Mas, aku sudah siap." Ajak Shika begitu ia sampai di anak tangga terakhir.
"Mas?" Panggil Shika lagi.
Sehan tersadar ketika tangan lentik Shika memegang pundaknya lembut.
"Ah iya, kamu cantik." Ujar Sehan tiba-tiba.
"Apa? Oh, iya terimakasih." Shika membuang pandangannya. Pasti sekarang mukanya merah seperti kepiting rebus saking malunya dipuji suami sendiri.
"Ayo jalan."
Mereka menuju halaman depan rumah dimana mobil Sehan terparkir. Sebelumnya mereka pamit ke Mak Inah agar menjaga Gio sementara mereka pergi keluar.
***
Sehan dan Shika tiba di hotel berbintang. Lalu keduanya menuju ballroom tempat diadakannya pesta ulang tahun perusahaannya.
Mereka memasuki pintu masuk yang dihias dengan bunga berwarna putih, sebelah kanan pintu masuk terdapat photo booth yang di sediakan untuk para tamu jika ingin berpoto setelah memasuki ruangan. Tentu saja Sehan dan Shika ikut berpoto disana.
Setelah berpoto, mereka melangkah menuju ke para tamu yang sudah datang untuk menyambut mereka dan mengucapkan terimakasih karena sudah hadir di acara ini.
Sehan masih mengobrol dengan rekan bisnisnya ketika atensi Shika tertuju kepada seorang wanita dan lelaki yang baru saja datang.
Shika tersenyum sumringah saat pasangan itu berjalan ke arahnya. Setidaknya ia punya seseorang yang dikenalnya disini. Sejak tadi Shika hanya mengekor Sehan, walaupun sesekali suaminya itu memperkenalkannya kepada rekan bisnisnya, tetap saja ia merasa bosan karena obrolan mereka masih seputar pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Marriage (Completed)
RomanceZakira Ashika adalah seorang penulis novel sebelum ia menikah. Setelah sang suami gugur dalam tugas negara, ia harus menjadi tulang punggung keluarga suaminya. ketika suatu hari kejadian yang mengerikan menimpanya, ia bertekad untuk keluar dari ruma...