DUA PULUH EMPAT

33.6K 2.5K 66
                                    

Bertepatan dengan gugurnya Romi dalam tugas pengamanan daerah rawan. Haris yang bekerja di salah satu pabrik swasta pun telah habis masa kontrak.

Haris yang baru satu tahun menjadi suami Yuli mulai menunjukan sosok aslinya. Ia mulai malas mencari pekerjaan, setiap hari bangun siang dan pulang larut malam dalam keadaan mabuk. Sedangkan Yuli tidak bisa berbuat apapun dan selalu menerima kebiasaan suaminya tersebut karena takut mendapatkan kekerasan oleh suaminya.

Layaknya parasit yang selalu hidup menumpang dengan makhluk lain. Itulah sosok Haris yang selama bertahun-tahun selalu bergantung kepada pemberian Shika melalui peninggalan gaji Romi. Shika juga tidak tega jika ia tidak memberikan uang kepada keluarga mantan suaminya, ayah mertua yang terkena struk tidak bisa bekerja dan juga ketiga anak Yuli dan Haris yang masih membutuhkan susu untuk masa pertumbuhan karena mereka masih balita. Shika pun harus mencari pekerjaan untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga Romi.

Begitupun dengan saat ini, Haris seakan mendapat durian runtuh dengan mengetahui kelemahan Shika. Setelah sebelumnya Shika yang kabur dan menikah lagi sudah tidak menerima gaji mendiang suaminya dan hal tersebut membuat lelaki pengangguran itu kelimpungan karena tuntutan sang istri dan ibu mertua yang setiap hari meminta uang untuk keperluan sehari-hari mereka.

Kelemahan Shika yang tidak ingin suaminya tahu bahwa ia kesulitan untuk mengandung buah hati di manfaatkan Haris untuk mendapatkan uang dari mantan kakak iparnya itu. Shika yang belum ingin suaminya mengetahui hal tersebut terpaksa menuruti keinginan Haris.

***

Sudah satu bulan berlalu semenjak pertemuan tak terduga Shika dan Haris di depan restoran. Dan sudah berapa puluh juta uang yang Shika keluarkan untuk menutup mulut Haris yang setiap hari mengancam Shika tanpa henti.

Shika memijat kedua pelipisnya perlahan setelah merasakan matanya berkunang-kunang karena menatap layar laptopnya terlalu lama. Kepalanya juga berdenyut dan punggungnya terasa sakit akibat terlalu keras berpikir untuk membuat buku baru untuk keperluan acara perpustakaan.

Bersamaan dengan kemunculan  Haris, secara mendadak Wina juga ingin bertemu dengan dirinya dan menuturkan bahwa pihak acara untuk pembukaan perpustakan meminta Shika menulis satu buku baru yang nanti akan dibagikan khusus untuk para peserta seminar yang di bawakan oleh Zacka sebagai cenderamata.

Shika tidak akan merasa keberatan jika pihak perusahaan memberikan waktu yang cukup untuknya. Tapi nyatanya wanita cantik itu hanya diberi waktu satu bulan untuk menyelesaikannya karena buku tersebut hanya bisa didapatkan saat acara dan tidak diperjualbelikan di toko buku manapun. Bisa di bilang buku tersebut akan sangat eksklusif.

Untuk menghasilkan buku yang bagus tidaklah mudah. Shika tidak mau membuat buku asal-asalan hanya karena dikejar oleh waktu. Ini adalah acara pertamanya dan Shika tidak ingin mengecewakan penggemarnya.

Pada akhirnya, Shika harus menyanggupi permintaan tersebut karena sudah menandatangani kontrak kerjasama.

Dan beginilah keadaan Shika sekarang. Duduk di sofa sembari memijat pelipisnya, sesekali ia merenggangkan punggungnya yang terasa panas dan pegal. Laptopnya ia biarkan tergeletak sembarangan di lantai.

Dulu, Wanita berkulit kuning langsat tersebut sanggup menulis di depan komputer selama berjam-jam bahkan seharian. Tapi sekarang, kepala Shika mau pecah saja rasanya, padahal ia baru mengedit tulisannya selama satu jam. Dan hal itu sudah terjadi selama beberapa minggu kebelakang. Terlalu banyak yang ia pikirkan sehingga tubuhnya melakukan aksi protes ingin segera diistirahatkan.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Sehan ketika ia baru selesai mandi dan mendapati istrinya menunduk sembari memegang kepala.

"Ngga apa-apa, Mas. Cuma agak pusing."

The Second Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang