SEMBILAN BELAS

38.8K 3.1K 33
                                    

"Selamat siang Ibu, Bapak"

Sapa seorang wanita yang berdiri di balik meja resepsionis kepada Shika dan Randi yang baru saja memasuki gedung perusahaan Sehan.

"Siang Intan." Sapa balik Shika sembari tersenyum ramah.

"Mau bertemu bapak ya bu? Bapak sedang tidak ada di kantor bu, beliau sedang meeting di luar," ujar Intan.

Bukan hal yang aneh jika Shika sudah dikenali oleh semua karyawan Sehan. Berita pernikahan Sehan dengan seorang wanita yang tersebar di beberapa media tak pelak membuat seluruh karyawan terkejut dan mulai sibuk kasak kusuk mencari tau kebenarannya dan penasaran siapakah wanita yang dinikahi bosnya itu. Karena gosip yang beredar di kantor adalah bosnya itu akan turun ranjang alias menikahi adik iparnya sendiri, yaitu Laura. Hingga poto pernikahan mereka muncul di akun gosip, seluruh karyawanpun kembali heboh dan mulai berspekulasi bahwa wanita yang di bawa sekretaris Sehan yang sering menggendong Gio dan yang pernah membuat Ibu Ratna marah-marah adalah istri baru dari Bos tampannya, bukan Baby Sitter Gio.

"Ah tidak. Saya mau bertemu..."

"ZACKAAAAA!"

Shika merapatkan kembali mulutnya ketika seseorang meneriakan nama pena nya hingga semua orang yang berada di lobby kantor menoleh ke arah sumber suara.

Di depan lift kantor, Wina berjalan tergesah menuju Shika dan Randi yang masih berdiri di depan meja resepsionis.

Sesuai jadwal yang telah disepakati Shika dan Wina. Hari ini mereka bertemu di kantor Wina untuk penandatanganan kontrak kerja.

"Akhirnya Mbak datang juga. Aku dari tadi nungguin, takut Mbak berubah pikiran. Mbak datengnya molor satu jam dari perjanjian," Cerocos Wina setelah menyalami Randi dan Shika bergantian.

"Sorry. Keponakan kamu rewel susah di tinggal," Jawab Shika.

"Tapi syukurlah Mbak beneran dateng. Mari Mbak, Pak Randi, kita langsung ke atas saja."

"Mari."

***

Shika menandatangi dokumen kontrak kerjasama yang telah disepakati oleh kedua bela pihak untuk acara grand opening perpustakan yang di bangun oleh perusahaan.

Setelah berbincang - bincang sebentar, Shika dan Randi memutuskan untuk pamit. Wina mengantar mereka keluar dari ruangannya.

"Semuanya, minta perhatiannya sebentar." Sahut Wina saat mereka berdiri di ambang pintu ruang kerja milik wanita berambut sebahu itu.

Semua pegawai yang sedang berkutat dengan kesibukan masing - masing langsung berdiri dan berkumpul setelah mendengar suara Wina.

"Perkenalkan, Ini Zacka. Penulis buku best seller yang comeback setelah hiatus bertahun-tahun. Penulis misterius ini akhirnya mau membuka identitasnya dan sudah menandatangani kontrak untuk bekerjasama dengan kita," Terang Wina.

Suara riuh rendah dibarengi tepuk tangan dari para pegawai memenuhi perjuru ruangan.

"Pak Zacka selama hiatus bertahun-tahun ngapain aja pak?" Celetuk salah satu pegawai.

Shika yang sedari tadi tersenyum ramah langsung mengubah air mukanya menjadi datar mendengar pertanyaan barusan. Hening. Semua mata para pegawai tertuju ke arah Randi penasaran dengan jawaban pria itu, dan detik itu juga Shika tersadar bahwa mereka salah sangka. Shika memaklumi itu karena nama pena dirinya terkesan seperti nama laki-laki.

"Hahahaha.."

Suara gelak tawa Wina memecah keheningan suasana yang sempat mencekam.

"Oke semuanya biar saya jelaskan ya." Wina berdehem singkat untuk menghilangkan perasaan geli yang mendera dirinya. "Lelaki ini namanya Pak Randi. Dia managernya Zacka."

Para pegawai ber-oh dengan serempak. Lalu kembali memfokuskan diri kepada Wina yang menjeda ucapannya.

"Nah.. kalau wanita yang di samping saya ini pasti kalian semua tahu siapa dia," Lanjut Wina sembari merangkul pundak Shika.

"Siapa sih yang nggak kenal sama istrinya pak Sehan, bu Win." Sahut pegawai lelaki bertubuh tambun.

"Yap betul. Wanita cantik ini adalah istri dari Pak Sehan, Ibu Shika. Nama aslinya Zakira Ashika, yang di singkat menjadi ZACKA," Terang Wina lantang, menekankan nama Zacka di akhir kalimatnya.

Para pegawai yang mendengar ucapan Wina saling pandang dan berkasak-kusuk.

"Jadi maksud Bu Win, Ibu Shika adalah penulis Zacka?" Tanya wanita yang memakai hijab bermotif bunga.

"Betul sekali! Zacka yang selama ini kita cari-cari ternyata orang tersebut ada di dekat kita. Awalnya saya juga tidak percaya sama seperti kalian, tapi inilah kenyataannya."

Suara tepuk tangan dari para pegawai kembali memenuhi ruangan tersebut. Shika tersanjung mendapat sambutan hangat dari para pegawai Sehan.

"Saya kira Zacka itu laki-laki. Tidak disangka ternyata perempuan. Istrinya si Bos pula."

"Karena kalian sudah mengetahuinya. Jadi, gunakan mulut dan jari-jari kalian untuk menyebarkan berita fenomenal ini ke seluruh kantor bahkan ke penjuru negeri ini. Bila perlu semut di pojok pantry pun harus mengetahui bahwa penulis Zacka adalah Zakira Ashika istri dari Bapak Sehan Arsyanendra," kata Wina berapi-api, seolah-olah ingin menyumpal semua mulut orang yang telah menghina kakak iparnya.

"Tidak perlu berlebihan seperti itu Win," timpal Shika.

"Mbak tenang saja. Mbak tinggal duduk manis, pokoknya semua pasti beres." Wina tersenyum licik ke arah Shika yang menatapnya ngeri. Apa yang sedang direncanakan adik iparnya ini?

"Oke semuanya. Karena kita sudah dapat penulis yang kita inginkan, mulai besok kita bisa mulai bekerja terutama untuk bagian publikasi." Lanjut Wina yang di sambut anggukan kepala dari para pegawai.

Para pegawai kemudian kembali ke pekerjaan masing-masing setelah acara perkenalan selesai. Menyisahkan wanita yang memakai hijab motif bunga yang tadi bertanya.

"Oh iya Mbak, ini Putri. Nanti dia yang bakal mengurus semua keperluan Mbak. Aku mungkin sibuk menyiapkan yang lain, jadi kalau Mbak butuh apa-apa bilang ke Putri ya Mbak. Put, tolong di bantu Ibu Shika ya."

"Terimakasih Win."

"Siap Bu Win."

Setelah dirasa cukup, Shika dan Randi akhirnya berpamitan. Shika menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. Babak baru perjalanan karirnya akan dimulai besok, ia berharap semua berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan apapun. Baik dalam proses dan saat acara berlangsung, Tidak dapat dipungkiri oleh Shika bahwa keputusannya menerima kerjasama ini membuatnya khawatir setengah mati. Di satu sisi ada rasa takut akan membuat kesalahan, tapi di sisi lain Shika bahagia karena cita-citanya akan segera terwujud.

***

Kamis, 18 juni 2020

Maaf pendek 🙏

Terimakasih vote dan komennya 😘

I Love You

💛

The Second Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang