SEBELAS

40.1K 3.5K 164
                                    

Seperti yang diputuskan secara sepihak oleh Ratna. Pesta ulang tahun Gio pun dipersiapkan. Mulai dari tempat, dekorasi, birthday cake, kartu undangan beserta tamu undangannya yang mana adalah teman dari Ratna.

Persiapan itu sebagian besar Laura yang mengurus walaupun konsep acara tetap Ratna yang mengatur.

Tak jarang Laura meminta bantuan Shika. Seperti sekarang ini, Laura meminta Shika untuk menemaninya memilih isian goodie bag yang akan dibagikan ke para tamu saat acara digelar.

Shika membawa serta Gio menemani Laura berkeliling mencari goodie bag dan isiannya. Shika tidak bisa meninggalkan Gio dengan Mak Inah karena bayi bermata kecoklatan itu menangis saat akan ditinggal.

Diumurnya yang menginjak satu tahun. Gio akan menangis jika ditinggal Shika, pun ketika Sehan akan berangkat bekerja, selalu ada drama pagi hari antara Ayah dan Anak. Si Ayah yang harus pergi bekerja, dan Si Anak yang tidak mau ditinggal dan ingin bermain bersama sang ayah. Dan sang ibu yang harus putar otak bagaimana caranya untuk memisahkan dua orang manusia itu tanpa membuat sang Anak tantrum.

Setelah berkeliling selama tiga jam, akhirnya Laura mendapatkan goodie bag dan isiannya, ia menjatuhkan pilihan kepada buku cerita bergambar dan perlengkapan alat tulis.

"Mbak, kita mampir ke toko kue dulu yah. Aku mau pesen kue disana untuk hidangan pesta nanti."

"Boleh."

Mobil yang dikendarai oleh Laura pun melaju ke jalan Senopati, dimana toko kue tersebut berada.

Shika memandang toko kue yang terlihat sangat cozy itu. Di atas pintu masuk terdapat papan nama toko kue tersebut.

La Maison du Chocolat
<<Tain L'Hermitage>>

Dilihat dari namanya saja Shika sudah dapat menebak bahwa toko kue ini pasti menyuguhkan kue-kue dari negara yang terkenal dengan menara Eiffelnya.

Dugaannya tepat ketika mereka sudah memasuki toko tersebut, dan Shika sangat takjub melihat berbagai ornamen negara Prancis yang disuguhkan toko ini.

"Bienvenue à Tain - L'Hermitage!"

Sebuah sapaan dari salah seorang pelayan laki-laki membuat Laura dan Shika menghampiri deretan etalase kue dan menerima sebuah menu yang diberikan oleh pelayan tadi.

"Dua cup chocolate mousse, dua slice Valhrona chocolate cake, dan satu caramel latte. Mbak mau minum apa?" Tanya Laura seraya menyerahkan menu kepada Shika.

"Aku pesan Chamomile tea saja," kata Shika sesaat setelah membaca menu.

"Chamomile tea satu. Semua makan di tempat ya." Laura mengeluarkan dompet dan menyerahkan kartu ke pelayan.

"Baik, ditunggu lima belas menit sambil duduk ya, Bu. Untuk pesanannya nanti kami antarkan langsung ke meja," Kata pelayan sambil menyerahkan kartu ke Laura.

"Mbak cari tempat duduk dulu ya, aku mau pesan kue buat pesta Gio dulu. Nanti aku nyusul," kata Laura yang dijawab anggukan oleh Shika.

Shika memandang sekeliling mencari meja yang kosong, pilihannya jatuh di meja yang berada di pojok ruangan di samping jendela besar yang mengarah ke jalan raya.

"Ngantuk ya Dek? Sabar ya setelah ini kita pulang." Kata shika ke Gio yang berada di pangkuannya. Ia mengeluarkan kotak bekal dari dalam tas bayi yang dibawanya. Tadi pagi ia sempat membuat toasted cinnamon bread untuk berjaga-jaga jika Gio lapar dijalan.

Bersamaan dengan kue pesanan mereka datang, Laura muncul dan duduk di kursi sebrang Shika.

"Mbak tau ngga? Aku dengar pastry chef disini ganteng banget loh. Bule hot gitu, namanya Garavian." celoteh Laura sembari meminum caramel lattenya.

The Second Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang