Malam ini, Bima memutuskan untuk menginap di rumah Aca. Entah mengapa ia ingin menghabiskan waktunya bersama Aca, lagi pula sebentar lagikan liburan panjang. Bima ingin membicarakan liburan impian mereka, impian? Uh Bima tak sabar saja ingin liburan bersama tunangannya.
Pintu kamar terbuka, Aca berjalan kearah Bima dan menyimpan satu pasang pakaian di nakas. Menatap Bima yang tengah menatap ponselnya dekat-dekat sambil tengkurap diatas tempat tidurnya.
Aca merebut ponsel Bima membuat Bima menatap Aca sebal, oke pura-pura sebal karena Bima tak bisa benar-benar marah pada Aca. bucin memang.
"Jangan deket-deket, nanti matanya rusak. Mandi gih, bajunya tuh di nakas."
Bima melirik nakas. "Baju siapa?"
"Ayah, muat kali."
Bima mengangguk, kemudian mengacak rambut Aca yang masih tengkurap sambil membuka-buka galeri ponsel miliknya dan kemudian mendudukan tubuhnya dan memilih bergegas ke kamar mandi untuk membersikan tubuhnya.
Aca masih asik dengan ponsel Bima, dan Bima tak pernah protes setiap kali Aca mengotak atik ponselnya. Lagi pula, apa yang akan Aca lihat di ponsel tunangannya itu selain game dan beberapa foto dan video miliknya yang kebanyakan adalah teman-teman dan hobinya. Seperti video jurus-jurus silat, dan lainnya. Bahkan foto milik lelaki itu hanya sedikit. Dan gotchaaa Aca menemukan foto Bima dengan seragam sekolahnya dengan baground merah, ini sih foto kartu OSIS.
Aca masih melihat-lihat foto hingga menemukan foto Bima tengah tersenyum tampan dan dengan cepat Aca mengirimnya lewat Chat, dan mengirim beberapa foto Bima yang terlihat sangat tampan dan manis. Bahkan ada foto aib milik Bima dimana Bima memperlihatkan wajah konyolnya.
"Hayo, lagi ngapain!" Bima menjatuhkan tubuhnya ikut tengkurap di samping Aca dengan tangan yang merangkul punggung gadis itu.
"Iih.. Bima, rambut kamu basah. Ya ampun, sini duduk!"
Aca segera menuruni tempat tidur dan berdiri di samping tempat tidur, menarik Bima agar duduk dan Bima hanya menuruti Aca dengan malas-malasan membuat Aca berdecak. Dan kemudian Aca berjalan menuju lemarinya dan mengambil handuk putih kecil dan kini gadis itu berdiri di depan Bima yang tengah memainkan ponselnya.
Dan kemudian Aca mengusak rambut basah Bima dengan handuk yang ada di tangannya, Bima hanya diam dengan jari yang menari di atas layar ponselnya.
"Nanti ke taman belakang yuk, piknik."
"Hah? Piknik malam-malam." Jawab Bima yang masih fokus pada ponselnya.
"Ya kan bisa liat bulan sama bintang."
"Iya."
"Yaudah, kamu keringin rambut kamu. Aku siapin makanannya dulu ya."
Dan Aca segera keluar dari kamar dengan meninggalkan handuk putih di atas kepala Bima, dan Bima hanya diam dengan handuk menutupi kepalanya. Untung cinta, ckckck.
Dan satu jam kemudian, keduanya tengah berada di taman belakang rumah Aca. Dengan tikar dan beberapa hidangan makanan dan minuman di meja lipat yang berada di amping mereka, konyol sekali mereka tapi Bima suka. Karena demi apapun, Aca amat sangat terlihat cantik di bawah pancaran cahaya bulan yang sangat terang malam ini.
"Oh iya, mau liburan kemana?" tanya Aca kemudian.
Bima mengerjapkan matanya yang terasa kering, hei berapa lama ia memelototi wajah Aca yang sangat cantik di sampingnya ini?
"Harusnya aku yang nanya, kamu mau kemana?"
Aca mendongakkan kepalanya, menatap bulan yang bersinar terang di atas dengan lipatan di keningnya. Terlihat jelas jika gadis itu tengah berfikir.
![](https://img.wattpad.com/cover/151560322-288-k859794.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Betrayal of Love [LENGKAP☑️]
Teen Fiction⚠️ PUBLIKASI ULANG SECARA BERKALA Apa yang akan kalian lakukan ketika kekasih kalian memberikan sebuah pengakuan jika dirinya sudah memiliki hubungan lain dengan seorang perempuan di belakang kalian? Dan lebih mengejutkan lagi perempuan itu adalah s...