Acara perpisahan pun tiba, sekolah sudah ramai dengan siswa kelas 3 yang akan pelepasan, wali murid dan siswa kelas 1 dan 2 yang menyiapkan atau sekedar menghadiri acara. panggung sudah rapi dengan sonsistem tan lainnya, kursi sudah berjejer rapi dan sepertinya acara akan sangat meriah.
Mobil keluarga Hazman memasuki area sekolah kemudian memarkirkannya di area parkiran, dan tak lama anggota kelurga itu keluar dengan Aca berbalutkan kebaya simple dengan warna Biru dan pink. Sangat terlihat kontras dengan kulitnya yang putih, rambutnya di tata sedemikian rupa dengan sedikit hiasan dan memakai make up tipis yang mempermanis wajahnya. Dan jangan lupakan senyuan yang tak luput dari sudut bibirnya.
Hingga sebuah mobil kembli terparkir di sebelah mobil keluarga Hazman dan kemudian pekikan terdengar dari bibir Aca.
"Mamiiii."
Nia, yang baru saja keluar dari mobil tersenyum manis kearah calon menantunya itu.
"Aca sayang, cantik sekali hum." Nia segera memeluk gadis itu, disusul Tio yang kini bersalaman dengan Yendra.
"Mami juga cantik."
"Uuuh, mantu mami bisa aja." Ucap Nia sambil mencubit main-main hidung Aca.
"Yaudah ayo."
"Mami, papi sama Ibu dan ayah duluan aja ya. Aca mau cari Billa dulu."
"Yaudah, kita dulan ya sayang." Ucap Nia dan Aca hanya mengangguk kemudian.
Dan sepeninggalan keempatnya, Aca memilih berjalan menuju kantin dimana ia sudah berjanjian dengan Billa di sana. Dan terlihat Billa tengah duduk menyantap makannya bersama Silfi di sana, ini masih pagi dan mood Aca hancur seketika.
"Acaaaa.." teriakan Billa membuat semua pasang mata menatap kearahnya.
Wow, sepertinya semua orang di sana terpaku melihat Aca. gadis manis dan cantik itu kini tengah tersenyum kikuk di depan pintu kantin, ingin rasanya Aca menarik bibir Billa yang meneriaki namanya seenak jidatnya itu.
Aca memilih berjalan kearah Billa dan berdiri di samping gadis itu. "Masih pagi Bill, udah mau nambah berat badan aja."
"Hah, gue gak sarapan masa. Mamah gue bawa gue ke salon pagi-pagi buta, kesel banget."
Aca hanya cekikikan, dan wow Billa terlihat pangling dengan make up di wajahnya. Dan baju mereka senada, Aca tersenyum semakin cerah. Hingga senyumnya hilang saat ia melirik perempuan yang duduk berhadap-hdapan dengan Billa, Silfi dengan kebaya birunya. Ck, kenapa dimata Aca Silfi seperti nenek-nenek.
"Duduk Ca." Ucap Billa hingga Aca melirik ke pojok kantin.
"Gue ke sana aja, kita ketemu di kelas ya Bill." Dan tapa menuggu persetujuan Aca segera berlari dimana tempat Rafa tengah berkumpul.
"Abang ganteng, Aca cantik gak?"
Sial, hampir saja Rafa tersedak teh hangat yang sedang ia minum. "Tasyaaaa!"
Dan Aca hanya tersenyum saat melihat wajah kesal Rafa, Rafa? Harus ekstra sabar menghadapi bayi besarnya.
*****
Aca sudah di mulai, bahkan kini saatnya penampilan Bima di area depan panggung. Kenapa tidak di atas panggung? Anda mau panggung itu roboh? Yang benar saja.
Aca tak bertemu Bima sebelumnya, bahkan saat Aca ingin menemuinya di ruang persiapanpun Bima menolak keras. Jadi dari pada tunangannya itu mengamuk Aca urung, dan ini adalah pertemuan pertama Aca dengan Bima di hari ini. Berlebihan? Memang, toh Aca tak pernah bisa jauh dari Bima.
"Dan inilah penampilan yang di tunggu-tunggu, persembahan seni pencak silat yang akan di pertunjukan oleh murid terbaik kita. Bima Reksana Abrama."

KAMU SEDANG MEMBACA
Betrayal of Love [LENGKAP☑️]
Ficção Adolescente⚠️ PUBLIKASI ULANG SECARA BERKALA Apa yang akan kalian lakukan ketika kekasih kalian memberikan sebuah pengakuan jika dirinya sudah memiliki hubungan lain dengan seorang perempuan di belakang kalian? Dan lebih mengejutkan lagi perempuan itu adalah s...