Usai jiarah ke makam, di perjalanan Kayla tertidur di pangkuan Rossa, Afros saling diam hingga Afgan membuka percakapan.
"Terimakasih bu guru, seharus nya sebagai papa, sejak awal seharusnya aku menjelaskan semuanya pada Kayla, seperti yang ibu lakukan sekarang ini, bukan nya malah membuat Kayla bingung" tutur Afgan.
"Sama-sama pak yang penting sekarang Kayla sudah mengerti" ucap Rossa dengan senyum.
*
Tiba di rumah Rossa menggendong Kayla ke kamarnya dan membaringkan nya di atas ranjang lalu berpamitan pada Afgan, sepeninggal Rossa Afgan hanya bisa duduk di tepi ranjang dan menatap wajah sang putri.
"Mungkinkah aku harus menikah lagi, agar Kayla kecilku bisa kembali merasakan kasih sayang seorang ibu" batin Afgan dalam lamunan nya "tapi aku belum bisa jatuh cinta lagi, aku belum move on dari istriku.
*
Hari berganti sejak hari dimana Rossa berhasil membuat Kayla mengerti tentang arti semua yang hidup pasti akan mati, Kayla tak lagi terlihat murung dan mencari sang mama, Kayla kecil kembali ceria dan lincah, Kayla selalu semangat jika waktunya pergi sekolah.
*
"Aku mau ke sekolah di antel papa, gak mau sama ncus" rengek Kayla.
"Iya.. iya papa yang antar ya, tapi ncus yang tungguin Kela di sekolah kan papa harus ke kantor sayang.
"gak mau, papa antel telus jemput" rajuk Kayla lagi.
"Antar terus jemput Key? Terus yang temenin kamu di sekolah siapa?" Tanya Afgan bingung.
"Ibu gulu momy" Jawab Kayla polos.
"Enggak boleh Kela, masa ngerepotin bu guru, kamu harus sama ncus ya" perintah Afgan tegas
"Gaaak maauu" teriak Kela dan berlari memasuki kamarnya.
*
Semua di buat bingung oleh Kayla yang sedang merajuk, saat terdengar suara bell pintu.
"Siapa yang datang pagi-pagi gini? Bik buka pintu dan lihat siapa yang datang" ucap Afgan memberi perintah pada ART nya, lalu kembali berusaha membujuk Kayla, saat bibik kembali dan.
"Maaf tuan di depan ada tetangga baru ingin mengenal penghuni kompleks ini katanya.
"Baik saya kedepan bik, sus coba bujukin terus sampai mau keluar dari kamar" ucap Afgan sambil berlalu untuk menemui tamunya saat tiba di tuang tamu. "ibu guru Rossa?" Sapa Afgan sedikit terkejut.
"Anda papanya Kayla kan? Tapi rumah anda waktu itu bukannya di.." ucapan Rossa di sergah oleh Afgan.
"Itu rumah orang tua saya" tukas Afgan cepat untuk menjawab pertanyaan Rossa.
"Oh begitu' begini pak kebetulan saya dan ibu saya baru pindah di sebelah rumah ini" tutur Rossa ramah dan memberikan piring berisi puding pada Afgan, baru Rossa hendak berpamitan
"Pak non Kayla nya masih belum mau keluar dari kamar" tukas pengasuh Kayla kebingungan.
"Maaf Kayla kenapa?" Tanya Rossa.
"Ngambek" jawab Afgan singkat.
"Bisa saya bantu?" Tanya Rossa lagi.
"Silahkan' sus antar ibu guru ke kamar Kayla" perintah Afgan pada pengasuh sang putri.
Rossa tersenyum lalu mengikuti langkah baby sitter ke depan kamar Kayla, dan bim salabim cukup sekali ketukan pintu Kayla langsung keluar dan memeluk Rossa.
"Ini anak cantik kenapa sayang, kok pagi-pagi udah marah-marah? Nanti cantik nya hilang loh" seloroh Rossa yang membuat Kayla tertawa.
"Cantiknya aku kan gak bisa ilang hihi" celoteh Kayla polos.
"Oke kita ke sekolah sekarang, are you ready girls?" ajak Rossa.
"Ayo tapi di gendong" rengek Kayla.
*
Dengan sabar Rossa menggendong Kayla ke depan dimana Afgan berada.
"Ayo pamit sama papa" ucap Rossa lembut pada Kayla.
"Papa Kela sekolah dulu sama bu gulu momy aja dadah papa yuk bu gulu" ajak Kayla seolah tak mau mendengar protes dari sang papa
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMUA DEMI KAYLA
FanfictionKisah seorang gadis kecil yang haus akan kasih sayang seorang ibu, membuat sang papa mengira dengan menikah lagi pasti kebutuhan sang Putri akan terpenuhi. Tapi semua wanita yang di bawa sang papa ke rumah menerima reaksi negative dari Kayla gimana...