Kayla menghilang dari sekolah, membuat semua panik dan cemas.
"Ya Allah apa ini ulah Jesika?" Kemana lagi aku harus cari anak hamba ya Allah tolong bantu hamba" ucap Rossa nyaris putus asa, hingga hp nya berdering dan saat telpon terhubung..
"Hallo ibu Rossa, tolong dengarkan saya, Kayla di bawa oleh Jesika, saya sedang mengikutinya, sekarang saya share location, ibu bisa menyusul saya bersama polisi" tutur Aida di sebrang telpon, membuat Rossa bernafas lega.
"Baik ibu Aida terimakasih banyak, saya akan menghubungi polisi sekarang" ucap Rossa lalu memutus sambungan telpon, dan bersamaan dengan Afgan yang baru tiba.
*
Melihat sang suami Rossa langsung menghambur kepelukan Afgan.
"Ini perbuatan Jesika" tukas Rossa mulai menangis.
"Kamu tau darimana sayang? Rika mana?" Tanya Afgan perlahan melepaskan pelukan Rossa.
"Ibu Aida, nah ini dia lokasi yang dikirim ibu Aida, katanya kita bawa polisi kelokasi ini, Kayla di bawa kesana sama jesika" ucap Rossa lalu memperlihatkan lokasi yang dikirim oleh Aida.
"Aku udah lapor polisi sekarang kita kirim lokasi ini ke polisi kita berangkat sekarang" tutur Afgan dan langsung menggandeng Rossa ke mobil
*
Singkat cerita Afros tiba di tepi hutan di pinggiran kota, juga beberapa mobil polisi ikut berhenti didekat mobil Afgan.
"Dari share lock nya berakhir disini" ucap salah satu polisi.
"Betul pak, tapi keberadaan mereka tidak terlihat" ucap Rossa dengan raut wajah cemas.
"Ibu Rossa, saya disini bu, tooloong" ucap Aida lirih
"Suara ibu Aida, ibu Aidaa dimana?" teriak Rossa.
"Mamaaa" teriak Kayla dari balik pohon besar, sontak Afros berlari ke asal suara, dan menemukan Aida duduk bersandar di bawah pohon besar sambil memeluk Kayla.
"Mama Helen beldayah papa" ucap Kayla dengan raut ketakutan.
"Pak tolong pak, ada korban luka teriak Afgan dan polisi membantu membopong Aida ke mobil, sementara polisi yg lain memanggil ambulan.
"Jesika ada di sekitar sin..sini bu, di..dia masih mencari sa..sayah dia mau saya ke..kembalikan Kayla sama di..dia" tutur Aida terbata.
"Ibu.. ibu udah jangan bicara dulu ya, ambulan segera datang, terimakasih banyak" ucap Rossa dengan airmata yang mulai menetes melihat pengorbanan Aida untuk Kayla.
*
Polisi mulai mengepung hutan kecil tersebut, sementara Afgan melakukan pertolongan pertama pada Aida untuk menghentikan pendarahan pada lukanya, Rossa dan Rika menghibur Kayla yang masih tampak sangat ketakutan, saat terdengar.
"Kemana dia.. Kak Aida kembalikan anak itu" teriak Jesika yg membawa pisau besar yang masih ada darahnya.
"Jatuhkan pisaunya atau kami akan menembak" tukas polisi yang tiba-tiba ada di belakang Jesika membuat Jesika menengok dan terkejut.
"Polisi" tandasnya dan berbalik hendak kabur namun ada polisi yang lain, yang langsung menepis tangannya agar pisau terjatuh. Jesika meringis kesakitan dan pisaunya terpental.
*
Melihat Jesika sudah di bekuk polisi, Rossa meminta Rika menggendong Kayla lalu menghampiri Jesika, lalu menamparnya.
"Itu untuk anakku yang sudah kamu buat trauma" tukas Rossa lalu menampar Jesika lagi "yang ini untuk kepanikan aku dan suami aku" lanjut Rossa lalu menendang perut Jesika.
"Dan yang itu, biar kamu ingat kalau wanita itu harus punya harga diri dan tidak menghalalkan segala cara, hanya untuk mendapatkan laki-laki kaya" tandas Rossa meluapkan kekesalannya dan berlalu membuat para polisi tersenyum dan berseloroh.
*
"Kok udah bu, lagi dong belum bonyok ini, dasar cewek saiko ngerepotin aja" seloroh salah satu polisi yang membuat semua teman-temannya tertawa, Rossa melangkah mendekati Rika, lalu menggendong Kayla.
"Aah, kesayangan mama, pinter" ucap Rossa lalu menciumi Kayla.
"Sayang ayo kita pulang" ajak Afgan.
"Bu Aida?" Tanya Rossa.
"Sudah di bawa ambulan ke rumah sakit, nanti kita jenguk ya" ucap Afgan menenangkan Rossa.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMUA DEMI KAYLA
FanfictionKisah seorang gadis kecil yang haus akan kasih sayang seorang ibu, membuat sang papa mengira dengan menikah lagi pasti kebutuhan sang Putri akan terpenuhi. Tapi semua wanita yang di bawa sang papa ke rumah menerima reaksi negative dari Kayla gimana...