Mendengar Rossa begitu khawatir akan masa depan Hellen dan Heliza Afgan pun berusaha menenangkan sang istri.
"Sayangku' mereka tidak sendiri, kan ada kita, mereka bisa menjadi anak asuh kita iya kan?" Tutur Afgan membuat Rossa tersenyum lalu memeluk erat sang suami.
"Terimakasih sayang" ucap Rossa seraya membenamkan wajahnya ke dada sang suami.
"Iya sama-sama, terus gimana Heliza saat bertemu Jesika?" Tanya Afgan membuat Rossa melepaskan pelukannya lalu menggandeng Afgan masuk dari balkon lalu duduk berdua di tepi ranjang.
"Aku gak mau ajak anak itu bertemu Jesika, aku gak mau Heliza tumbuh dengan rasa benci dan dendam di hatinya, karenanya tadi aku beralasan jika jam besuk penjara sudah habis, dengan harapan dia lupa pada Jesika" Ucap Rossa dengan menggenggam tangan Afgan seolah sedang mencari ketenangan dari sang suami.
*
Hari kembali berganti, Aida tak kunjung siuman meskipun Kondisinya stabil, Rossa akhirnya membawa Helen ke rumah sakit, berharap anak bungsu Aida bisa membuat nya termotivasi agar segera siuman, dan saat tiba di rumah sakit, dan melihat sang mama Helen langsung menangis.
"Mamaa bangun, kenapa mama bobo disini?" rengek Helen sambil memeluk sang mama.
"Aida ayo bangun, kamu udah terlalu lama tidur disini, kasihan anak-anak kamu" tutur Rossa memberi Aida motivasi pada Aida.
*
Sementara itu Heliza beralasan pada Rossa ada pelajaran tambahan agar bisa pulang terlambat, Setelah mendapat ijin ternyata Heliza malah menemui Jesika di penjara di antar oleh teman sekolahnya.
Tiba di kantor polisi, Heliza mendapat sedikit kesulitan karena datang menjenguk napi tanpa di dampingi orang dewasa.
"Ibu saya di rumah sakit pak, makanya saya mau jenguk tante saya namanya Jesika beberapa hari lalu baru tertangkap.
"Jesika? Kalau tersangka itu tante kamu berarti ibu kamu di rumah sakit itu karena tante kamu melukainya, saat ibu kamu berusaha menggagalkan aksi penculikan yang di lakukan tante kamu itu, kamu gak bisa bertemu tersangka terlalu berbahaya" tutur salah satu polisi yang kebetulan ikut saat penangkapan Jesika.
*
Heliza tidak menyerah dan terus merengek agar diijinkan bertemu Jesika, akhirnya polisi mengantarkan Heliza ke depan sel tempat Jesika berada, melihat sang tante Heliza langsung memarahi dan memaki Jesika tanpa memberinya kesempatan untuk berbicara sepatah kata pun.
"Tante jahat, tante gak tau diri, mama sudah banting tulang untuk membiayai tante sekolah, tapi ini balasan tante sama mama ha? Menculik anak orang, memfitnah ibu guru sampai-sampai aku nyaris di keluarkan dari sekolah, aku benci sama tante" runtuk Heliza dengan suara keras dengan tangis tertahan.
"Kamu anak kecil tau apa, harusnya kamu membela tante Jangan seperti mama kamu bukan membela adiknya, malah membela musuh" Hardik Jesika yang tak di dengarkan oleh Heliza dan pergi, namun sebelum Heliza jauh dari sel nya Jesika berteriak.
*
"Ibu guru baik hati itu pelakor, dia penyebab tante gagal menikah, dia sudah merebut calon suami tante Heliza" teriakan Jesika membuat Heliza berhenti melangkah dan menengok sesaat pada Jesika lalu kembali melanhkah.
"Kamu tau Liza, gimana papa kamu juga di rebut oleh seorang pelakor" teriak jesika lagi..
Heliza terus melangkah, namun perkataan Jesika terus terngiang di telinganya..
"Apa bener bu guru Rossa itu pelakor? Apa iya ibu Rossa penyebab tante Jesika batal menikah?" Pertanyaan itu terus berputar di kepala Heliza
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMUA DEMI KAYLA
FanfictionKisah seorang gadis kecil yang haus akan kasih sayang seorang ibu, membuat sang papa mengira dengan menikah lagi pasti kebutuhan sang Putri akan terpenuhi. Tapi semua wanita yang di bawa sang papa ke rumah menerima reaksi negative dari Kayla gimana...