Hidup baru Afros 12

850 43 2
                                    

Heliza menanyakan keadaan sang mama pada Rossa sambil menangis.
"Mama kenapa ibu guru?"
"Ini macet, kita ke rumah sakit naik ojek aja, pak supir, jemput kami di rumah sakit ya, kami duluan" tutur Rossa yang langsung di angguki oleh pak supir, Rossa dan Heliza turun dari mobil dan menaiki ojek yang sedang mangkal.
Tiba di rumah sakit Rossa langsung mengajak Heliza ke depan ruang ICCU dimana Aida di rawat, dan dari kaca terlihat Aida dengan berbagai alat bantu kehidupan menempel di tubuhnya, melihat itu Heliza kembali menangis tersedu.
*
Rossa kembali harus menenangkan Heliza lalu mengajaknya untuk menemui dokter yang menangani Aida, begitu tiba di ruang dokter.
"Bagaimana keadaan ibu Aida dok?" Tanya Rossa to the point.
"Kondisi ibu Aida terus menurun, pisau atau benda tajam yang melukainya sudah berkarat dan kotor, menyebabkan lukanya infeksi, itu karena pasien terlambat di bawa ke rumah sakit, beliau juga kehilangan banyak darah" tutur dokter menjelaskan.
*
"Terus gimana keadaan mama saya dok?" Tanya Heliza dengan mata berkaca-kaca.
"Adik ini?".. Ucapan dokter di potong oleh Rossa yang memberitahukan jika Heliza adalah anak sulung Aida.
"Saat ini kondisi ibu Aida sangat kritis, jadi kami mohon doanya agar ibu Aida bisa melewati masa kritisnya" tutur dokter pelan.
"Dok' ada yang bilang support secara psikis bisa menjadi obat yang manjur buat pasien, jadi ijinkan kami menjenguk ibu Aida, biarkan putrinya bicara dengan ibu Aida" tutur Rossa berharap Heliza bisa bertemu Aida.
*
Pendapat Rossa di benarkan oleh dokter, dengan menggunakan baju steril, Rossa dan Heliza memaauki ruang ICCU di luar dugaan Rossa yang mengira Heliza akan meratap dan mengeluh di depan Aida, ternyata Heliza malah bersikap dewasa.
"Mama' cepet sembuh ya mama tenang aja kakak akan jagain adek, kami sekarang tinggal di rumah bu guru Rossa, kami pasti baik-baik aja, mama cepet sembub ya, jangan khawatir sama kakak, sama adek juga" tutur Heliza sambil menggenggam tangan Aida.
"Iya Aida, sekarang aku gak ragu lagi menganggap kamu sahabat terbaik aku, kamu jangan khawatir sama anak-anak kamu, aku akan merawat mereka sampai kamu sembuh" tutur Rossa yang di lanjutkan dengan berpamitan karena Heliza yang masih di bawah umur, di larang berlama-lama di ruang rawat pasien.
*
Sore hari di rumah Afros, Afgan pulang setelah bekerja  menemui sang istri di kamarnya.
"Assalamualaikum sayangku" sapa Afgan begitu melihat Rossa yang berdiri di balkon memunggunginya karena Rossa tidak menjawab salam nya Afgan menghampirinya lalu memeluk Rossa dari belakang.
"Apa yang kamu pikirkan sayang, hingga kamu tak mendengar salam yang aku ucapkan?" Tanya Afgan berbisik lembut di telinga Rossa, membuat Rossa terkejut dan membalikan tubuhnya lalu balas memeluk Afgan.
*
Ibu Aida kritis Gan, dan dia terluka karena dia berjuang untuk menyelamatkan Kayla anak kita, aku takut dia gak selamat, bagaimana nasib Heliza dan Helen tanpa ibu mereka nantinya" ucap Rossa khawatir.
"Sayangku..
Tba

SEMUA DEMI KAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang